Pendukung Amien Rais: Suruh Belajar Politik Mumtaz Itu, Dia Masih Terlalu Muda
Ilustrasi Amien Rais (Foto: pan.or.id)

Bagikan:

JAKARTA - Loyalis Amien Rais, Agung Mozin tak menganggap serius ucapan Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Mumtaz Rais yang mengaku siap berenang dari Pantai Kapuk, Jakarta hingga ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur jika partai baru besutan sang ayah, Amien Rais yaitu PAN Reformasi terbentuk.

Kata Agung, Mumtaz masih terlalu muda dalam berpolitik dan perlu belajar lebih dalam lama lagi.

"Dia itu masih terlalu muda untuk terjun ke politik. Bisa dilihat komentarnya terlalu cetek. Suruh belajar politik dulu Mumtaz itu," kata Agung dihubungi VOI, Selasa, 1 September.

Dia mengatakan, PAN Reformasi ini akan dideklarasikan paling cepat Desember atau paling lama awal Januari 2021. Kata Agung, pembentukan partai ini juga sudah dipersiapkan dengan matang.

Partai ini, lanjutnya, sudah memiliki perwakilan di 34 provinsi dan 380 kabupaten/kota. Dia juga memastikan, 70 persen kadern PAN akan pindah ke PAN Reformasi ini. 

"Kita ini bikin partai, bukan orang baru di partai kan. Jaringan di partai kita sudah jadi, apalagi ada Putra Jaya Husin, Chadra Tirta Wijaya, pokoknya orang-orang ini gila kerja semua," tuturnya. 

"Dan, kita ini logistik insyaallah siap. Aman. Kita enggak mungkin deklarasi kalau kita enggak siap," ujarnya.

Sebelumnya, Mumtaz Rais mengaku siap berenang dari Pantai Kapuk, Jakarta hingga ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur jika partai baru besutan sang ayah, Amien Rais yaitu PAN Reformasi dapat terbentuk. Dia bahkan menjuluki partai tersebut dengan PAN Halusinasi.

"Kalau memang PAN Halusinasi (baca: PAN Reformasi) ini sampai beneran terbentuk dan diisi oleh seperempat saja dari anggota dewan kita yang berjumlah sekitar 1500-an, maka saya sebagai KETUA POK DPP penjaga tangguh benteng PAN ini akan berenang dari pantai Kapuk sampai Labuan Bajo, sebagai bentuk give away. Persembahan dari saya," kata Mumtaz dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 1 September.

Dia juga berjanji akan kembali berenang ke Jakarta dari Labuan Bajo jika Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) Yasonna Laoly memberikan Surat Keputusan (SK) pendirian PAN Reformasi tersebut. 

"Saya akan beri give away lagi, berenang dari Labuan Bajo sampai Kapuk. Bolak-balik. Kita tunggu sampai Desember," ungkapnya.

Mumtaz merasa berani bertaruh karena dia memiliki keyakinan PAN Reformasi ini akan lebih dulu bubar sebelum dideklarasikan. Sebab, tak ada satupun tokoh yang masuk dalam jajaran partai yang terbentuk setelah Amien Rais terdepak dari jajaran kepengurusan PAN di bawah Zulkifli Hasan.

"Tidak ada satu pun anggota dewan kita dan kepala daerah kita yang mengarah ke sana," tegasnya.

"Kenapa? Karena mereka semua sibuk bekerja bukan seperti para pengangguran itu yang luntang-lantung berhalusinasi mau bikin partai," ujar Mumtaz.