Mengapa Pengurutan Gen Virus Corona yang Dilakukan Ilmuwan Inggris Penting
Ilustrasi (Sumber: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Ilmuwan Inggris berencana melakukan pelacakan penyebaran COVID-19 dengan pengurutan gen virus. Selain itu, para ilmuwan akan mengawasi apakah terdapat mutasi pada virus corona penyebab COVID-19 dan menganalisis strain atau turunan yang menyebabkan ribuan kasus COVID-19 di penjuru dunia.

Melansir Reuters, Senin 23 Maret 2020, para ilmuwan sebelumnya akan mengumpulkan data dari sampel pasien-pasien yang terinfeksi COVID-19 di Inggris, Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara. Hal tersebut disampaikan langsung oleh pemerintah dalam sebuah pernyataan.

“Virus ini adalah salah satu ancaman terbesar yang dihadapi bangsa kita dalam beberapa waktu terakhir dan penting untuk membantu kita melawannya adalah memahami bagaimana penyebarannya,” kata Sharon Peacock, Direktur Layanan Infeksi Nasional Inggris (PHE).

Bekerja dalam tim di seluruh Inggris, para ilmuwan akan memetakan dan menganalisa kode genetik lengkap dari sampel COVID-19. Sampel dari pasien dengan COVID-19 akan dikirim ke pusat pengurutan gen di Belfast, Birmingham, Cambridge, Cardiff, Edinburgh, Exeter, Glasgow, Liverpool, London, Norwich, Nottingham, Oxford dan Sheffield.

“Urutan genomik akan membantu kita memahami COVID-19 dan penyebarannya. Ini juga dapat membantu pilihan perawatan di masa depan dan melihat dampak dari invensi virus,” kata Patrick Vallance, Kepala Penasihat Ilmiah Pemerintah.

 

Kenapa penting?

Dalam epidemi, pengurutan gen dapat membantu para ilmuwan memantau perubahan kecil dalam virus pada skala nasional atau internasional untuk memahami bagaimana penyebarannya dan apakah terdapat strain yang berbeda muncul.

"Saat ini, pertanyaan penting yang dapat kami bantu jawab pengurutan gen adalah untuk membantu memahami peran penyebaran (virus) internasional di Inggris," kata Nick Loman, seorang profesor mikroba dan bioinformatika di Universitas Birmingham.

Mengurutkan gen virus corona penyebab COVID-19 dari pasien yang berbeda memungkinkan para peneliti untuk membangun gambaran tentang bagaimana virus dapat menyebar. Sebagai contoh, sekelompok pasien dengan virus corona yang hampir identik menginfeksi mereka semua mungkin menjadi bagian dari sumber yang sama.

Teknik seperti itu pernah digunakan di rumah sakit di Cambridge dan mampu mengidentifikasi sumber wabah Methicillin-resistant Staphylococcus aureus (MRSA). "Memanfaatkan teknologi genom yang inovatif akan membantu kita memisahkan gambaran rumit dari penyebaran virus corona di Inggris." kata Sharon Peacock. 

Pemerintah Inggris mengatakan bahwa proyek penelitaan senilai 20 juta poundsterling ini diharapkan akan meningkatkan pemahaman tentang pandemi dan pada akhirnya menyelamatkan banyak nyawa. Di Inggris, terdapat 5.683 kasus COVID-19 yang terkonfirmasi, sebanyak 281 orang meninggal dunia dan 93 orang berhasil sembuh.