Bagikan:

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock menuduh Rusia melakukan serangan hibrida terhadap tiga negara Baltik di sepanjang perbatasan timur negara-negara di kawasan tersebut.

Hal ini ditegaskan Baerbock saat konfrensi pers dengan Menteri Luar Negeri Latvia, Baiba Braze, Senin, 1 Juli.

Baerbock mengatakan, Jerman dan sekutu Baratnya akan memperkuat solidaritas mereka dengan negara-negara Baltik dalam menghadapi meningkatnya ancaman dari Rusia.

Rusia merupakan negara besar yang bertetangga atau berbatasan langsung dengan Lituania, Latvia dan Estonia.

"Kami sekarang menyaksikan bahwa negara-negara Baltik dan kawasan Baltik telah menjadi fokus peperangan hibrida Rusia. Hampir sepekan berlalu tanpa mendengar adanya lebih banyak gangguan GPS dalam lalu lintas udara, jaringan disinformasi baru yang diluncurkan, atau pelampung perbatasan yang tiba-tiba menghilang," katanya dilansir dari Anadolu via Antara, Selasa, 2 Juli.

Jerman dan sekutu Baratnya baru-baru ini meningkatkan kehadiran militer mereka di kawasan tersebut, Baerbock berjanji bahwa mereka akan terus mengambil semua tindakan untuk memperkuat pertahanan dan pencegahan di kawasan Baltik.

"Penting bagi kita untuk memperjelas hal ini berulang kali, dan saya ingin mengatakan hal ini secara eksplisit lagi hari ini, bahwa Anda tidak sendirian. Keamanan negara-negara Baltik, dan pada akhirnya keamanan Latvia, juga merupakan keamanan kita sendiri," kata Baerbock.

"Perbatasan dengan Rusia bukan hanya perbatasan Baltik atau Finlandia, ini adalah perbatasan bersama bagi anggota NATO dan UE," ucapnya, seraya menambahkan bahwa karena ketiga negara Baltik tersebut adalah anggota blok UE dan aliansi militer NATO.

"Kami akan mempertahankan setiap sentimeter persegi wilayah aliansi kami, kami tidak akan terintimidasi oleh Rusia, tetapi akan melindungi wilayah aliansi kami dengan persatuan dan tekad, sambil tetap tenang," lanjutnya.