Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah pangkalan militer Amerika Serikat di seluruh Eropa berstatus siaga tinggi selama akhir pekan, dengan tingkat perlindungan pasukan dinaikkan ke status tertinggi kedua, di tengah kekhawatiran serangan teroris dapat menargetkan personel atau fasilitas militer mereka, menurut dua pejabat AS.

Pangkalan-pangkalan tersebut, termasuk garnisun Angkatan Darat AS di Stuttgart, Jerman tempat Komando Eropa AS bermarkas, menaikkan tingkat siaga mereka ke Kondisi Perlindungan Pasukan "Charlie" pada Hari Minggu, kata para pejabat tersebut.

Status tersebut "berlaku ketika sebuah insiden terjadi atau intelijen diterima yang menunjukkan beberapa bentuk aksi teroris atau penargetan terhadap personel atau fasilitas kemungkinan besar terjadi," menurut US Army, dikutip dari CNN 1 Juli.

Salah satu pejabat AS, yang ditempatkan di sebuah pangkalan di Eropa mengatakan kepada CNN, mereka belum melihat tingkat ancaman ini "setidaknya dalam 10 tahun," mengatakan itu biasanya berarti militer telah menerima "ancaman yang dapat dipercaya dan aktif."

Ketika ditanya tentang perubahan tersebut, juru bicara Komando Eropa AS, Commander Dan Day menolak berkomentar tentang tingkat perlindungan pasukan tertentu.

Namun, ia mengatakan kepada CNN, USEUCOM terus menilai berbagai faktor yang memengaruhi keselamatan komunitas militer AS di luar negeri.

"Sebagai bagian dari upaya tersebut, kami sering kali mengambil langkah-langkah tambahan untuk memastikan keselamatan anggota angkatan kami. Untuk alasan keamanan operasional, kami tidak akan membahas langkah-langkah khusus, tetapi kami tetap waspada," katanya.

Day menambahkan, "USEUCOM terus memantau lingkungan keamanan untuk memastikan personelnya mendapat informasi dan berada dalam posisi terbaik untuk menjamin keselamatan individu, keluarga, dan orang-orang terkasih mereka. Seperti biasa, USEUCOM menyarankan personel di wilayah Eropa untuk tetap waspada dan selalu waspada setiap saat."

Tidak jelas intelijen apa yang memicu peningkatan keamanan tersebut. Tetapi, otoritas Eropa telah memperingatkan potensi ancaman teror di benua itu, terutama menjelang Olimpiade Paris pada bulan Juli dan selama kejuaraan sepak bola Eropa saat ini di Jerman.

Pemerintah Jerman mendatangkan 580 petugas polisi internasional untuk membantu keamanan bersama petugas Jerman. Sementara, Prancis juga telah bersiap menghadapi kemungkinan ancaman teror terhadap Olimpiade Paris 2024 yang akan dimulai kurang dari sebulan lagi.