Bagikan:

JAKARTA - Militer Iran menyatakan operasi serangan ke Israel "selesai", sambil memperingatkan Amerika Serikat (AS) dan Israel terhadap serangan di masa depan.

Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran Sardar Bagheri mengatakan Iran mengirim pesan ke AS melalui kedutaan Swiss yang memperingatkan Washington jika bekerja sama dengan Israel dalam tindakan mereka selanjutnya, pangkalan-pangkalan AS “tidak akan memiliki keamanan apa pun” dan akan menjadi tidak aman.

Bagheri mengatakan dari sudut pandang Iran, operasi militer melawan Israel “telah berakhir," dilansir CNN, Minggu, 14 April.

Namun, dia menekankan angkatan bersenjata Iran tetap dalam siaga tinggi dan siap menghadapi respons perlawanan.

“Jika rezim Zionis merespons, operasi kami berikutnya akan jauh lebih besar,” kata Bagheri.

“Tindakan Israel di konsulat dikecam sehingga seharusnya ada tanggapan yang diberikan,” imbuh Bagheri.

Sebelumnya militer Israel mengklaim 99 persen peluru kendali/misil yang ditembakkan Iran berhasil dicegat.

Hanya “sejumlah kecil” rudal balistik yang mencapai wilayah negara itu, kata juru bicara Pasukan Pertahanan Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, dilansir CNN.

Rudal balistik yang tersisa, rudal jelajah dan semua drone dicegat sebelum mencapai wilayah Israel, imbuhnya.

Sekitar 170 drone, lebih dari 30 rudal jelajah dan lebih dari 120 rudal balistik diluncurkan ke Israel oleh Iran, katanya, sebagian besar dicegat oleh Angkatan Udara Israel dan “mitra” Israel.

Rudal balistik yang mencapai Israel jatuh di Pangkalan Udara Nevatim di Israel selatan, kata Hagari, seraya menambahkan rudal tersebut hanya menyebabkan kerusakan struktural ringan.

Pangkalan itu berfungsi dan melanjutkan operasinya setelah serangan itu, dan pesawat-pesawat terus menggunakan pangkalan itu, tambahnya.

Beberapa senjata yang diluncurkan ke Israel ditembakkan dari Irak dan Yaman, sambung Hagari.

 

Sementara itu, Layanan darurat Magen David Adom (MDA) Israel menyatakan belum ada laporan mengenai korban luka yang diderita secara langsung akibat serangan Iran.

Namun terdapat panggilan untuk menangani 31 orang yang luka ringan saat menuju tempat penampungan termasuk mengalami serangan panik selama serangan drone dan rudal Iran ke Israel.

Dilansir CNN, Minggu, 14 April, MDA membawa seorang bocah perempuan berusia 7 tahun ke rumah sakit karena mengalami luka di bagian kepala akibat serpihan peluru rudal pencegat yang diluncurkan untuk mencegat misil Iran.