Bagikan:

JAKARTA - Profesor kedokteran di tiga rumah sakit yang berafiliasi dengan universitas Korea Selatan pada Hari Senin mengumumkan rencana aksi mogok kerja tanpa batas waktu, di tengah kebuntuan yang berkepanjangan antara para dokter dan pemerintah atas rencana reformasi medis.

Komite darurat yang terdiri dari para profesor yang menjabat sebagai dokter senior di universitas tersebut mengumumkan aksi mogok kerja mulai 12 Juli mendatang.

Kendati demikian, mereka mengecualikan pengoperasian ruang gawat darurat dan unit perawatan intensif, menyerukan agar pemerintah "menarik tekanannya terhadap para mahasiswa kedokteran dan dokter magang" serta melakukan dialog.

"Komunitas medis berusaha untuk memulai dialog dengan menawarkan solusi dan kompromi, tetapi pemerintah dengan tegas mengabaikan semua dan menyalahgunakan perintah administratifnya," kata komite tersebut dalam sebuah pernyataan, melansir The Korea Times 1 Juli.

Pengumuman ini muncul setelah para profesor di Severance Hospital, Gangnam Severance Hospital and Yongin Severance Hospital mulai menangguhkan perawatan pasien rawat jalan, operasi non-darurat dan layanan lainnya mulai Hari Kamis minggu lalu.

Para dokter senior di Asan Medical Center diperkirakan akan melakukan aksi mogok kerja selama satu minggu, juga mulai Hari Kamis.

Meskipun mendapat tentangan keras dari para dokter, pemerintah menyelesaikan kenaikan kuota penerimaan sekitar 1.500 siswa untuk sekolah kedokteran pada Bulan Mei, dalam upaya untuk mengatasi kekurangan dokter.

Bulan lalu, pemerintah meminta rumah sakit untuk segera menerima pengunduran diri para dokter magang yang telah meninggalkan tempat kerja mereka sebagai bentuk protes atas reformasi medis pemerintah, dalam sebuah langkah nyata untuk menenangkan para dokter junior.

Sekitar 12.000 dokter magang telah meninggalkan pekerjaan mereka sejak akhir Februari untuk memprotes kenaikan jumlah mahasiswa kedokteran. Sebagai langkah hukuman, pemerintah memerintahkan rumah sakit untuk tidak menerima pengunduran diri para dokter magang untuk mencegah mereka mencari pekerjaan di klinik lain.

Minggu lalu, sebuah komite yang dibentuk oleh komunitas medis untuk mengarahkan tanggapan bersama terhadap kebuntuan selama berbulan-bulan dengan pemerintah atas rencana reformasi medis memutuskan untuk mengadakan debat nasional pada tanggal 26 Juli mengenai reformasi medis pemerintah.