Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah kecamatan di Jakarta menjadi sorotan karena masuk dalam wilayah yang warganya paling banyak terpapar judi online. Salah satunya adalah Tambora yang menjadi kecamatan dengan pemain judi online terbanyak kedua se-Indonesia.

Camat Tambora Holi Susanto mengaku memang susah mengawasi warganya yang kecanduan judi online.

Sebab, mereka bermain selayaknya menggunakan ponsel biasa. Berbeda dari zaman dahulu yang bermain judi secara konvensional seperti menggunakan kartu, dadu, dan sebagainya

"Kami pun, aparat, sulit mendeteksi adanya permainan judi online karena bisa saja mereka lakukan di dalam rumah sambil menonton TV bersama keluarganya atau di warung kopi sambil ngobrol bersama temannya," kata Holi kepada wartawan, Senin, 1 Juli.

Holi menilai, penyebab Kecamatan Tambora menjadi kecamatan dengan pemain judi online terbanyak terbanyak lantaran wilayah yang nemiliki jumlah penduduk terpadat. Lalu, aktivitas judi online tersebut dilakukan secara mandiri oleh oknum warga dengan memanfaatkan HP-nya.

"Awalnya mungkin coba-coba, keasyikan menang satu-dua kali, akhirnya menjadi candu," urai Holi.

Seiring hal itu, Pj Gubrernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memerintahkan semua jajaran perangkat daerah di Jakarta untuk menekan peredaran judi online di wilayahnya masing-masing.

Di Tambora, Holi menyebut pihaknya lewat berbagai petugas seperti perangkat RT-RW, kader PP, LMK, hingga karang taruna tengah melakukan edukasi kepada masyarakat untuk menghindari judi online dan memaparkan dampak negatifnya.

"Harapan kami agar masyarakat jangan lagi ikut main atau tergiur iming-iming dapat hadir besar dari aktivitas permainan judol tersebut juka ada warga yang sudah pernah ikut main agar berhenti karena bisa merusak moral maupun matrial dan bisa gelap mata, menjual semua perabot rumah tangga agar punya modal lagi buat main judi," jelasnya.

Sebelumnya, Ketua Satgas Pemberantasan Judi Online yang juga Menko Polhukam Hadi Tjahjanto mengungkapkan, kecamatan yang paling tinggi terpapar judi online adalah Kecamatan Bogor Selatan dengan 3.720 pemain dan transaksinya mencapai Rp349 miliar.

Kemudian kecamatan yang terpapar judi online tertinggi kedua hingga ketujuh berada di Jakarta, yakni Kecamatan Tambora sebanyak 7.916 pemain dengan transaksi judi online Rp196 miliar, Kecamatan Cengkareng sebanyak 14.782 pelaku dengan uang yang beredar Rp176 miliar.

Selanjutnya, Kecamatan Tanjung Priok sebanyak 954 pemain dengan transaksi senilai Rp139 miliar, Kecamatan Kemayoran sebanyak 6.080 pemain dengan transaksi senilai Rp118 miliar, Kecamatan Kalideres sebanyak 9.825 pemain dengan transaksi senilai Rp113 miliar, dan Kecamatan Penjaringan sebanyak 7.127 pemain dengan transaksi senilai Rp108 miliar.

"Judol ini merambah sampai ke tingkat desa, tingkat Kelurahan, dan modusnya bahwa jual beli rekening dan isi ulang di antaranya," jelas Hadi dalam konferensi pers pada Selasa, 25 Juni.

"Tindakan, kami segera mengumpulkan para camat, para kepala desa, lurah untuk turut serta memberantas dan harus bertanggung jawab bahwa di daerahnya dijadikan sarang untuk bermain judi online khususnya warganya," tambahnya.

Sementara itu, kabupaten/kota dengan nilai transaksi judi online tertinggi se-Indonesia adalah Jakarta Barat, yakni sebesae Rp792 miliar.

Kabupaten/kota dengan transaksi judi online tertinggi kedua adalah Kota Bogor dengan transaksi Rp612 miliar, selanjutnya Kabupaten Bogor Rp567 miliar, Kota Administrasi Jakarta Timur Rp480 miliar, dan Kota Administrasi Jakarta Utara Rp430 miliar.