Bagikan:

JAKARTA - Roket China jatuh dan meledak setelah secara tidak sengaja diluncurkan saat uji coba darat pada Minggu, 30 Juni.

Space Pioneer menyatakan kecelakaan itu terjadi ketika tahap pertama roket Tianlong-3 terlepas dari landasan peluncurannya saat pengujian, karena kegagalan struktural. Roketmendarat di daerah perbukitan kota Gongyi di China tengah.

“Karena kegagalan struktural dalam hubungan antara badan roket dan platform uji, roket tahap pertama terpisah dari landasan peluncuran,” kata Space Pioneer yang juga dikenal sebagai Beijing Tianbing Technology dilansir CNN, Senin, 1 Juli.

“Setelah lepas landas, komputer di dalamnya mati secara otomatis, dan roket jatuh ke pegunungan dalam 1,5 kilometer barat daya dari platform pengujian. Badan roket jatuh ke gunung dan hancur,” imbuh pernyataan itu.

Tidak ada korban luka akibat kecelakaan itu, kata perusahaan itu, karena orang-orang di daerah tersebut telah dievakuasi sebelum uji coba roket dilakukan.

Space Pioneer, perusahaan terkemuka di bidang roket komersial, mengkhususkan diri pada roket berbahan bakar cair.

Pada bulan April 2023, Tiongkok berhasil meluncurkan roket Tianlong-2, menjadikan perusahaan tersebut sebagai operator peluncuran komersial pertama di China yang mengirim roket pembawa cairan ke luar angkasa dan berhasil memasuki orbit, menurut media pemerintah.

Tianlong-3, roket yang jatuh pada Minggu merupakan roket pembawa cairan berukuran besar yang dibuat untuk membantu membangun jaringan internet satelit Tiongkok.

Kinerja produk roket tersebut sebanding dengan Falcon 9 milik SpaceX, menurut Space Pioneer. Disebutkan roket tersebut akan mampu meluncurkan roket lebih dari 30 kali per tahun setelah penerbangan pertama roket tersebut berhasil.