Bagikan:

JAKARTA - Seorang pria di Austria (52) yang selama 30 tahun merokok 1 bungkus per hari mengalami kondisi yang sangat langka. Di dalam tenggorokan pria itu tumbuh rambut.

Kondisi kesehatan bernama pertumbuhan rambut endotrakeal ini harus dihadapi pria itu selama 14 tahun lamanya. Ia pun menjadi memiliki jadwal mencabut rambut di tenggorokannya jika tidak ingin terus memanjang.

Mengutip Hindustantimes, Kamis 27 Juni, laporan American Journal of Case Reports menyebutkan pria itu mengunjungi dokter untuk pertama kalinya pada tahun 2007.

Pasien ini mengeluhkan suara serak, kesulitan bernapas, dan batuk kronis. Ia juga menceritakan kepada dokter menemukan rambut sepanjang 5 centimeter keluar dari mulutnya usai mengalami batuk.

Kepada dokter, ia juga mengatakan memiliki riwayat sebagai perokok aktif sejak 1990 dan gangguan kesehatannya dialami sejak 2006.

Para dokter kemudian melakukan bronkoskopi padanya dan menemukan beberapa rambut tumbuh di area tenggorokan pasien tersebut.

Tenggorokan pasien itu sempat dioperasi saat masih anak-anak akibat tenggelam di kolam. Operasi itu melibatkan trakeotomi, yaitu pemotongan trakea agar selang udara dapat dipasang untuk membantu oksigen mencapai paru-parunya.

Tindakan medis tersebut kemudian ditutup menggunakan cangkok kulit dan tulang rawan dari telinga pasien. Namun, area itu kemudian menjadi tempat tumbuhnya rambut saat pasien dewasa.

Pasien itu akhirnya menjalani operasi menghilangkan rambut sepanjang 6-9 inci dari tenggorokannya. Namun, rambut itu setelah dihilangkan tumbuh kembali.

Hingga akhirnya setiap tahun selama 14 tahun bertutut-turut, pasien tersebut mengunjungi rumah sakit untuk mencabut rambut di tenggorokannya.

Menurut dokter yang menangani kasus ini, pertumbuhan rambut tersebut berasal dari kebiasaan pasien merokok. Kondisi ini berhenti setelah pria tersebut setop merokok pada tahun 2022.

Para dokter kemudian melakukan koagulasi plasma argon endoskopi, yang melibatkan pembakaran sel-sel rambut.

Setahun setelah prosedur tersebut, dua helai rambut dikeluarkan dari tenggorokan dan dilakukan koagulasi lagi. Sejak saat itu, tidak ada laporan pertumbuhan rambut dialami pasien itu.