Bagikan:

JAKARTA - Ketua Satgas Pemberantasan Judi Online yang juga Menkopolhukam, Hadi Tjahjanto mengungkapkan demografi pemain judi online di Indonesia. Provinsi dengan penduduk yang paling banyak melakukan judi online adalah Jawa Barat.

"Yang pertama adalah yang paling di atas Jawa Barat, Jawa Barat ini pelakunya 535.644, dan nilai transaksinya 3,8 triliun Jawa Barat," kata HAdi dalam konferensi pers di Kantor Kemenko PMK, Selasa, 25 Juni.

Provinsi dengan pemain terbanyak kedua adalah DKI Jakarta dengan 238.568 pelaku judi online. Transaksinya mencapai Rp2,3 triliun.

Ketiga, Jawa Tengah dengan 201.963 pemain judi online dan transaksinya mencapai Rp1,3 triliun, lalu Jawa Timur sebanyak 135.227 pemain dengan transaksi Rp1,051 triliun, serta Banten sebanyak 150.302 pemain dan transaksi yang mencapai Rp1,022 triliun.

Sementara itu, tercatat sebanyak 80 persen pemain judi online berasal dari kalangan menengah ke bawah. Dengan nilai transaksi tiap bermain berkisar Rp10 ribu hingga Rp100 ribu.

Hadi melanjutkan, pemerintah terus bergerak dalam mencegah dan memberantas judi online di Indonesia. Pencegahan dilakukan bersama-sama dengan tokoh, para pengurus besar lembaga agama tadi, para ketua umum, persatuan guru, forum, dan majelis rektor.

"Kita akan lakukan kampanye kesadaran masyarakat yang ekstensif yaitu dengan cara mengedukasi terkait dengan risiko kecanduan judi online, bisa melalui sekolah-sekolah yang formal maupun non formal," urai Hadi.

Berikutnya adalah pelibatan pegawai negeri kementerian/lembaga, Babinsa, Bhabinkamtibmas, ibu PKK, hingga Karang Taruna dalam melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai dampak judi online.

"Dan tentunya adalah dengan memberikan penguatan peran keluarga agar ada komunikasi antara orang tua dengan anaknya. Kalau kita lihat bahwa 2 persen itu adalah anak-anak di bawah usia 10 tahun. Ini sangat diperlukan peran keluarga untuk bisa memberi edukasi itu," jelas Hadi.