Bagikan:

BOGOR- Ketua DPRD Kota Bogor, Jawa Barat Atang Trisnanto mengajak masyarakat dapat mendidik anak ala Nabi Ibrahim yang berhasil membuat buah hatinya menjadi generasi terbaik dalam sejarah peradaban.

Menurut Atang, momen Iduladha penting untuk menilik sejarah bagaimana keimanan dan ketaqwaan Nabi Ibrahim kepada Allah dapat menyelematkan ia dan anaknya dari rasa kasih sayang yang berlebihan.

Nabi Ibrahim yang kala itu diuji oleh Allah untuk menyembelih anak yang ia dambakan setelah sekian lama menanti yakni Nabi Ismail, sebagai pengorbanan, memilih taat kepada Allah. Ketika ia hendak melaksanakan perintah itu, Allah justru memberi hadiah ketaatan Nabi Ibrahim dengan menyelelamatkan anak tercinta dan menggantinya dengan domba.

Atang menuturkan, pada saat berkesempatan menjadi khotib pada momen sholat Idul Adha 1445 H, yang diselenggarakan oleh warga Perumahan Tanah Baru Permai di halaman SMKN 2 Kota Bogor, Senin, 17 Juni, cerita pendidikan Nabi Ibrahim kepada Nabi Ismail dan anak-anaknya yang lain menjadi topik menarik bagi ibu-ibu dan bapak-bapak milenial yang siap mencetak generasi baru.

"Iduladha momen terbaik kembali belajar mendidik anak dari Nabi Ibrahim, makna berkurban yang menyembelih ego kasih sayang yang khawatir berlebihan," kata Atang, Rabu, 19 Juni.

Dalam khutbahnya, kata Atang, ia mengangkat tema 'Membangun Semangat Berqurban, Membangun Generasi Masa Depan'. Hal tersebut sejalan dengan pelajaran kisah Nabi Ibrahim as yang berhasil mendidik anak-anaknya menjadi generasi terbaik dalam sejarah peradaban.

Atang menerangkan, dua ibadah agung yang dilaksanakan pada hari raya Idul Adha, haji dan berkurban hanya bisa dilakukan oleh mereka yang memiliki kedekatan dengan Allah, sesuai makna Qurban yang berasal dari kata qaruba - qaribun yang berarti dekat.

"Jika posisi seseorang jauh dari Allah, maka dia akan lebih memilih bersenang-senang keliling dunia daripada pergi menjalankan ibadah haji. Demikian juga dengan ibadah qurban. Banyak orang enggan berkurban meski ia memiliki kemampuan. Namun bagi hamba Allah yang memiliki kedekatan dengan Rabbnya, dia akan mengatakan Labbaik Allahumma Labbaik," jelas Atang.

Lebih lanjut, Atang mengungkapkan setidaknya ada tiga hal yang bisa diteladani dari kisah Nabi Ibrahim AS, dimana yang pertama adalah selalu berbaik sangka kepada Allah SWT. Kedua, menjadi ummat yang taat dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT. Dan ketiga adalah memiliki jiwa pengorbanan.

"Mudah-mudahan dari pelajaran Nabi Ibrahim as, kita bisa menjadi pribadi yang semakin dekat dengan Allah SWT, sehingga sekaligus menjadi contoh dan mampu mendidik anak-anak menjadi generasi yang baik di masa depan" kata Atang.

Atang menyampaikan bahwa setidaknya ada tiga hal yang bisa diteladani dari Nabi Ibrahim AS, dimana yang pertama adalah selalu berbaik sangka kepada Allah SWT. Kedua, menjadi ummat yang taat dalam menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT. Dan ketiga adalah memiliki jiwa pengorbanan.

"Mudah-mudahan dari pelajaran Nabi Ibrahim as, kita bisa menjadi pribadi yang semakin dekat dengan Allah SWT, sehingga sekaligus menjadi contoh dan mampu mendidik anak-anak menjadi generasi yang baik di masa depan" kata Atang.

Dalam merayakan Idul Adha 1445 H, Atang Trisnanto juga melaksanakan ibadah qurban berupa sapi yang disembelih di kantor Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Bogor, Senin, 17 Juni.

Sesuai dengan tata cara berkurban, Atang menyembelih sendiri hewan kurbannya dan disaksikan oleh anaknya beserta tim panitia kurban PDM Kota Bogor.

"Alhamdulilah kita masih diberikan kesehatan untuk bisa merayakan Idul Adha. Semoga di tahun berikutnya kita semua dipertemukan lagi dengan hari yang istimewa ini. Semoga kita semua juga bisa berkurban di tahun depan dengan mulai budayakan menabung sejak hari ini," kata Atang.

Selain sapi yang dipotong di PDM Kota Bogor, Atang juga menyalurkan hewan qurban yang disalurkan di beberapa kelurahan seperti Cimahpar, Tegal Gundil, Bantarjati, Cibuluh, serta beberapa tempat lain.

Atang menyampaikan bahwa qurban tahun ini didapatkan dari hasil menabung selama setahun. Untuk itu, dirinya berharap bahwa setiap muslim yang mampu, diberikan kemudahan untuk bisa menyisihkan sedikit demi sedikit penghasilannya untuk ikhtiar ibadah.

Di akhir khutbahnya, Atang mengajak seluruh jemaah untuk bisa mulai menabung agar bisa berqurban di tahun mendatang dan menunjukkan keseriusan untuk bisa beribadah haji.

"Mari, setelah pulang dari sini kita biasakan menabung untuk ibadah qurban maupun berhaji. Jika beli rokok, jajanan, ataupun wisata kita bisa, kenapa tidak kita sisihkan untuk berqurban di tahun depan. Bahwa kemudian sampai akhir hayat nanti kita belum diberi kesempatan untuk berhaji ataupun qurban, setidaknya kita telah berusaha yang terbaik," tutup Atang.