Bagikan:

JAKARTA - Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, Abdul Salam menyebutkan, dalam lima bulan terakhir pihaknya telah menjaring sekitar 328 pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) di Jakarta Pusat.

Sebanyak 328 PPKS yang terjaring tersebut terdiri dari gelandangan, manusia silver, badut, hingga manusia gerobak.

"Kami mengimbau kepada masyarakat yang ingin mengadu nasib ke Jakarta agar memiliki keterampilan dan kemampuan bekerja, sehingga tidak menambah angka PPKS di Jakarta ataupun meningkatkan angka pengangguran," kata Abdul kepada wartawan, Minggu, 16 Juni.

Lebih lanjut Abdul mengatakan, keterampilan seseorang akan menjadi modal bagi mereka agar bisa bertahan hidup di Jakarta.

"Tdak sebagaimana seperti sekarang ini banyak PPKS di jalan, karena tentunya mereka itu tidak ada sanak saudara, jadi ketika mereka mencari kehidupan tapi tidak terpenuhi, artinya mereka menggelandang atau muncul sebagai badut," ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, sebanyak tujuh orang gelandangan dan satu orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) terjaring razia petugas gabungan di sejumlah pelataran toko kawasan Senen, Jakarta Pusat pada Jumat, 14 Juni, malam.

"Delapan orang PPKS (pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial) yang terjaring diamankan dan dikirim ke panti sosial Kedoya, Jakarta Barat. Kegiatan ini berlangsung aman dan kondusif, tidak ada perlawanan," kata Kasatpol PP Kecamatan Senen, Aries kepada wartawan.