JAKARTA - Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti buka suara soal polemik penayangan Ultimate Fighting Championship (UFC) di Indonesia. Dia menyarankan pertarungan UFC tidak disiarkan pagi hari karena bisa berdampak negatif bagi anak-anak.
“UFC memang olahraga yang keras. Jika disaksikan oleh anak-anak bisa menimbulkan dampak negatif,” ujar Mu’ti dalam keterangan tertulis, Sabtu 15 Juni.
Mu’ti juga menuturkan tayangan UFC juga sebaiknya tidak disiarkan langsung tapi siaran tunda.
“Waktu tayang sebaiknya malam hari setelah pukul 22.00,” ujarnya.
Lebih dari itu, Mu’ti mengimbau orang tua untuk mengontrol dan mendampingi anak-anak ketika nonton TV, video, dan game.
“Sehingga dapat mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan,” ujar Mu’ti.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Aliansi Masyarakat Peduli Kekerasan meminta tayangan Fighting Championship bisa dihentikan karena sarat dengan kekerasan.
Tuntutan ini mereka sampaikan saat menggelar aksi di depan Kantor Mola TV, Jakarta, Rabu 12 Juni. Massa membawa sejumlah spanduk yang berisi kritik atas dampak yang ditimbulkan dari tayangan UFC di Indonesia.
Koordinator aksi, Sandi dalam aksi tersebut menyampaikan UFC sedang digandrungi banyak kalangan dari anak-anak hingga dewasa.
Kendati demikian, dia berkata adegan-adegan di dalam tayangan pertarungan di atas ring seringkali menampilkan hal-hal yang berbau kekerasan dan melukai lawan.