Bagikan:

SUMBAR - Pembangunan jalan rusak akibat gempa di jalur lintas provinsi Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat-Panti Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat (Sumbar), dimulai.

PPK paket konstruksi jalan ruas Panti Simpang Empat Dinas Bima Marga Cipta Karya dan Tata Ruang (DBMCR) Provinsi Sumbar Tommy mengatakan, rekonstruksi jalan ini menyedot anggaran sebesar Rp22 miliar dari Dana Bagi Hasil (DBH) sawit.

"Pekerjaannya sedang berlangsung. Mudah-mudahan dapat berjalan dengan lancar," katanya di Simpang Empat, Sumbar, Rabu 12 Juni, disitat Antara.

Menurutnya, pembangunan jalan aspal dan jalan terban itu dibagi menjadi dua paket, yakni paket I pengerjaan pengaspalan sepanjang 16 kilometer dengan anggaran Rp9,6 miliar, dan paket II dengan anggaran Rp12,4 miliar.

Ia menjelaskan kegiatan paket II rekonstruksi jalan ruas Simpang Empat-Panti dikerjakan oleh PT Pasindi Prima Kreasi.

"Saat ini sedang dikerjakan penggalian pada jalan yang terban di Rimbo Kejahatan Nagari Kajai, Kecamatan Talamau Pasaman Barat," katanya lagi.

Sedangkan untuk penanganannya, sepanjang 30 meter dengan sistem Retaining Wall Concrete (RWC) atau penahan badan jalan yang dipasang memakai kerangka besi ulir ukuran 19 untuk tapaknya.

Tingginya sekitar 11,2 meter dan untuk pengaspalan ada pada 20 spot atau titik yang akan ditangani dengan panjang efektif 4,3 kilometer.

Untuk paket I adalah pengaspalan dengan dana sekitar Rp9,6 miliar yang dimulai dari Simpang Empat-Panti dengan panjang sekitar 16 kilometer yang dikerjakan oleh PT Aura Mandiri Sejahtera.

Selain itu, juga membangun saluran mortal atau saluran air pada kanan kiri jalan karena saluran itu menang tidak ada atau sudah menyatu dengan pinggir jalan.

Hal itu mengakibatkan air mengenang ke badan jalan, sehingga jalan aspal mudah retak dan hancur serta terkikis.

"Kita berharap rekanan mengerjakan dengan aturan dan spek yang yang ada, sehingga tidak akan ada terjadi kecurangan dalam pembanguan proyek ini," ujarnya lagi.

Dengan dibangunnya jalan itu, maka diharapkan arus transportasi jalan lintas provinsi kembali lancar seperti semula.

Pascagempa 25 Februari 2022 jalan lintas provinsi itu banyak yang ambles dan longsor menimbulkan bahaya bagi pengendara yang melewatinya.