Bagikan:

TANAH BUMBU - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan, memberikan kebijakan khusus atau kelonggaran aturan untuk mengikuti pembelajaran secara daring bagi pelajar yang berada di wilayah terdampak banjir.

"Kami telah menginstruksikan seluruh kepala sekolah jenjang TK dan SMP yang ada di Kabupaten Tanah Bumbu untuk memberikan kelonggaran kepada siswa korban banjir agar dapat mengikuti belajar secara daring (dalam jaringan) atau online," kata Kepala Disdik Kabupaten Tanah Bumbu Amiluddin di Batulicin, Antara, Selasa, 11 Juni.

Dia mengatakan, Disdik Kabupaten Tanah Bumbu memberlakukan kebijakan tersebut berlaku sejak Sabtu, 8 Juni hingga sepekan mendatang dengan meliburkan seluruh sekolah yang terdampak banjir.

Pun bila lingkungan tidak terdampak banjir, maka pihak sekolah tetap memberi kelonggaran bagi murid untuk mengikuti proses belajar secara daring.

Menurut Amiluddin, kebijakan ini sebagai upaya meminimalisir risiko bencana banjir yang terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Tanah Bumbu, seperti Kecamatan Satui, Kusan Hulu dan Teluk Kepayang.

"Jangan sampai ada laporan siswa terseret banjir akibat memaksakan diri untuk berangkat ke sekolah, sehingga kebijakan ini ditetapkan sekaligus meringankan beban para korban banjir," tutur Amiluddin.

Amiluddin menerangkan kurang lebih terdapat 30 sekolah menghentikan sementara aktifitas belajar akibat banjir yang melanda beberapa kecamatan di Tanah Bumbu.

Adapun sekolah yang terdampak banjir, antara lain SDN Sardangan, SDN Satiung, SDN Satiung Salimuran, SDN Salimuran 1, SDN Salimuran 2, SDN Pulau Tanjung, SDN Beringin, SMPN 8 Kusan Hilir, SMPN 6 Kusan Hilir, SDN Lasung, SDN Anjir Baru, SDN Manuntung dan SDN Tiberau Panjang. Dan 17 gedung TK. 

"Alhamdulillah kondisi banjir saat ini sudah surut, dan para pihak sekolah yang sebelumnya terdampak banjir kini mulai membersihkan kotoran sisa sasa banjir, semoga pekan depan aktivitas belajar bisa dilaksanakan secara normal," ungkap Amiluddin.