Kurang Informasi Jadi Penyebab Masih Ada Kegiatan Ibadah Berjemaah Salat Jumat
Pelaksanaan salat Zuhur pengganti salat Jumat di Masjid Istiqlal (Achmad Basarrudin/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa soal imbauan tidak melaksanakan ibadah secara berjemaah, termasuk salat Jumat. Pemprov DKI Jakarta juga mengimbau hal demikian, untuk salat Jumat hari ini, dan pekan depan.

Imbauan ini guna mencegah penyebaran virus corona atau COVID-19 yang sudah banyak memakan banyak korban jiwa. Tapi, kenyataannya, masih ada masjid di Jakarta yang melaksanakan salat Jumat, hari ini. 

Ketua MUI DKI Jakarta Munahar Muktar mengatakan, penyebab masih banyaknya masjid yang tak mengikuti fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020 karena minimnya informasi tentang pola penyebaran dan bahaya dari virus Corona atau COVID-19. Ini membuat mereka tetap melakukan kegiatan ibadah secara berjemaah.

Meski begitu, sejumlah masjid melakukan disinfektan dan menyediakan cairan pembersih tangan atau hand sanitizer saat pelaksanaan salat Jumat.

"Kalaupun masih ada yang tetap melaksanakan (ibadah berjemaah) mungkin karena mereka minim informasi bahayanya dan bagaimana penyebaran COVID-19 ini," ucap Munahar kepada VOI, Jumat, 20 Maret.

Sebagai langkah lanjutan agar tidak adanya kegiatan ibadah secara berjemaah, Munahar akan memberikan pemahaman soal bahayanya virus tersebut kepada pengurus masjid. 

"Kita berupaya memberikan pemahaman dengan pendekatan serta menyampaikan tentang bahayanya penyebaran COVID-19," ungkapnya.

Sosiolog dari Universitas Indonesia Imam B Prasodjo menyebut, dalam kondisi saat ini tidak ada yang tahu siapa saja yang membawa atau berpotensi terjangkit virus tersebut. Sehingga, imbauan MUI mesti diikuti agar virus tersebut tak menyebar ketika banyak orang berkumpul.

"Oleh karena itu, kita tidak tahu dalam situasi seperti ini, apakah kita terjangkit atau tidak, makanya, kita berupaya melindungi orang lain, dan orang lain juga harus menjaga diri," katanya.

Dia khawatir penyebaran virus ini makin meluas ketika imbauan ini tak dijalankan. Ketika kegiatan seperti ini tetap dilakukan, maka jalan terbaik adalah menjaga jarak sosial atau social distancing untuk mencegah penyebaran virus tersebut..

"Kalau ini tidak kita lakukan juga, dan kemudian mewabah ke semua orang, maka, bayangkan apa yang akan terjadi. Dari pada itu terjadi, sekarang kan belum terjadi. Lantas apa harus terjadi dulu agar semua orang sadar bahayanya," tandas Imam.

Inforgrafis (Ilham Amin/VOI)