Bagikan:

JAYAPURA- Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jayapura segera menambah online monitoring atau onlimo alat pengukur kadar air Danau Sentani guna mengantisipasi dan mencegah pencemaran.

Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Jayapura Saverius Manangsang di Sentani, Jumat 7 Juni, mengatakan sejauh ini online monitoring baru terpasang satu di danau Sentani untuk mengukur sejauh mana tingkat pencemaran air di tempat itu.

“Kami baru memasang satu alat online monitoring di seputar jembatan kuning atau Kampung Ifar Besar Distrik Sentani, perkembangannya sejauh mana nanti diinformasikan,” katanya dikutip dari ANTARA.

Menurut Manangsang, pada puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup se-Dunia untuk Kabupaten Jayapura akan dipasang alat online monitoring di pantai Khalkote.

“Pemasangan alat ukur kadar air di danau Sentani telah dua unit sehingga diharapkan dapat membantu informasi sejauh mana kualitas airnya, apakah layak dikonsumsi atau tidak,” ujarnya.

Dia menjelaskan alat online monitoring yang nanti akan dipasang merupakan bantuan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI.

“Caranya kerjanya alat itu langsung mengirimkan data setiap hari ke pusat data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, sehingga Pemerintah Pusat akan mengetahui perkembangan kualitas air Danau Sentanu setiap waktu,” katanya.

Dia menambahkan laporan langsung ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI untuk langkah-langkah konkrit apa yang dilakukan ketika air danau Sentani dalam tahap mengkhawatirkan.

“Seandainya air danau Sentani tercemar pasti langsung tim dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan turun dan melakukan tindakan-tindakan nyata, dengan berkoordinasi dengan pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten,” ujarnya.

Dia menuturkan dengan Danau Sentani yang begitu luas maka dibutuhkan online monitoring yang terpasang di beberapa titik baik itu di kali atau sungai yang mengarah ke Danau Sentani maupun di kampung-kampung di Distrik Sentani Timur, Sentani maupun Waibu.

“Memang kalau hanya dua memang masih kurang, untuk dapat mengukur kualitas air danau yang begitu luas sehingga perlu ditambah,” katanya.