Bagikan:

YOGYAKARTA – Tahukah Anda apa itu hari tanpa hujan (HTH)? Istilah ini sering muncul dalam laporan prakiraan cuaca dan musim yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG).

Misalnya, dalam laporan cuaca pada akhir Mei lalu, BMKG menyebut sebagian besar daerah Jawa, Bali, serta Nusa Tenggara sudah mengalami hari tanpa hujan sepanjang 21-30 hari atau lebih, dengan keadaan kering mulai merambah wilayah Indonesia, terutama di bagian Selatan Khatulistiwa.

Menurut BMKG, Diperkirakan sebagian besar daerah Jawa, Bali, serta Nusa Tenggara bakal masuk masa kemarau dalam 3 dasarian ke depan, dengan kondisi kekeringan mendominasi sampai akhir September, melansir VOI.

Dari laporan prakiraan cuaca tersebut, dapat dipahami bahwa hari tanpa hujan bisa terjadi ketika suatu wilayah tengah atau akan memasuki musim kemarau.

Lantas, apa yang dimaksud dengan hari tanpa hujan? Untuk mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, simak penjelasan tentang hari tanpa hujan dalam ulasan berikut ini.

Apa itu Hari Tanpa Hujan?

Menyadur laman resmi BMKG, hari tanpa hujan merupakan hari tidak terjadi hujan sama sekali atau hari dimana cuarah hujan kurang dari atau di bawah 1 milimeter (mm) secara berturut-turut. Jumlah hari tanpa hujan dihitung mundur mulai dari hari terakhir pengamatan sampai terjadi hujan paling rendah 1 milimeter per hari.

Hari tanpa hujan juga dapat disebut dengan istilah hari kering. Kategori HTH sangat pendek berlangsung selama 0-5 hari tanpa hujan. Sedangkan kategori sangat panjang HTH terjadi 31-60 hari berturut-turut tanpa hujan.

Secara lebih rinci, berikut kategori hari tanpa hujan menurut BMKG:

  • Sangat pendek: terjadi selama 0-5 hari tanpa hujan.
  • Pendek: terjadi selama 6-10 hari tanpa hujan.
  • Menengah: terjadi selama 11-20 hari tanpa hujan.
  • Panjang: terjadi selama 21-30 hari tanpa hujan.
  • Sangat panjang: terjadi selama 31-60 hari tanpa hujan.
  • Ekstrem: terjadi selama lebih dari 60 hari tanpa hujan.

Sedangkan yang dimaksud engan deret hari tanpa hujan (dry spell) merupakan jumlah hari tanpa hujan atau kering yang terjadi secara berurutan atau berturut-turut yang tidak diselingi oleh hari hujan atau hari basah.

Hari Tanpa Hujan 2024

BMKG rutin merilis laporan terkait analisis musim kemarau, termasuk monitoring hari tanpa hujan yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.

Berdasarkan rilis BMKG pada akhir Mei lalu, beberapa wilayah di Indonesia berpotensi mengalami kekeringan pada musim kemarau. Khususnya wilayah Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara yang sudah mengalami HTH dengan kategori panjang, yakni 21-30 hari.

"Wilayah dengan potensi curah hujan bulanan sangat rendah, kurang dari 50mm per bulan, seperti sebagian besar Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Bali, Nusa Tenggara, sebagian Pulau Sulawesi, serta sebagian Maluku serta Papua, memerlukan perhatian khusus buat mitigasi serta antisipasi akibat kekeringan," ujar Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.

Monitoring hotspot menunjukkan timbulnya beberapa titik panas awal pada wilayah rawan kebakaran hutan serta lahan (karhutla), membutuhkan perhatian spesial buat mengantisipasi kebakaran sepanjang waktu kemarau. BMKG membagikan rekomendasi teknis termasuk pelaksanaan teknologi modifikasi cuaca buat pengisian waduk di wilayah kering serta membasahi lahan rawan karhutla.

Dwikorita menghimbau supaya Pemerintah daerah memaksimalkan upaya pemanenan air hujan lewat tandon, embung, kolam retensi, sumur resapan, serta yang lain. BMKG pula hendak berkoordinasi dengan Menteri Pertanian serta Gubernur Provinsi terdampak buat menyesuaikan pola serta waktu tanam pertanian.

Demikian informasi tentang apa itu hari tanpa hujan. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.