Bagikan:

JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyampaikan tiga poin penting untuk mengoptimalkan organisasi Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK).

Menurutnya, organisasi PKK memiliki jaringan hingga tingkat dasawisma, memiliki potensi besar dalam mendukung program-program pemerintah, sehingga sangat disayangkan jika tidak dimanfaatkan.

“Pertama adalah willingness, kemauan, will kemampuan untuk mau menggerakkan, mengaktifkan atau tidak, itu dulu start-nya,” kata Tito dalam acara pelantikan Penjabat Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Maluku, Maluku Utara, Sulawesi Barat, Gorontalo, Sulawesi Selatan, dan Banten di Gedung Sasana Bhakti Praja Kantor Pusat Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta, Senin 27 Mei, disitat Antara. 

Dia menjelaskan, kemauan merupakan hal pertama yang harus dimiliki oleh penjabat ketua TP PKK provinsi. Dengan kemauan, banyak hal yang bisa dilakukan, salah satunya menjadi koordinator untuk menggerakkan PKK di kabupaten/kota dan desa.

Poin kedua, kata dia, adalah kepemimpinan. Kepemimpinan adalah faktor penting yang harus dimiliki oleh penjabat ketua TP PKK provinsi.

"Meskipun masing-masing individu memiliki pengalaman yang berbeda dalam memimpin, penjabat ketua TP PKK provinsi dapat membentuk tim kerja yang dapat membantu pelaksanaan program. Dengan demikian, organisasi tersebut akan bergerak lebih baik," tuturnya.

Kemudian, kata Mendagri, poin terakhir ialah anggaran. “Darahnya organisasi itu adalah finance, budget, uang, tidak ada organisasi yang bisa hidup tanpa pembiayaan,” ujarnya.

Pembiayaan ini, menurut Tito, bisa didapatkan dari berbagai sumber seperti Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), ataupun pihak swasta.

"Bila memanfaatkan pembiayaan dari pemerintah, hal terpenting yang harus dilakukan ialah melaporkan pertanggungjawaban keuangan," ujarnya.

Dia pun mengimbau penjabat ketua TP PKK provinsi yang baru dilantik agar dapat memanfaatkan jabatannya dengan baik.

“Kemudian dalam waktu yang relatif singkat, yaitu tujuh bulan ke depan, sekali lagi (akan) sayang jabatan, amanah yang diberikan kepada Ibu-Ibu kalau tidak dimanfaatkan. (Karena itu perlu) kita manfaatkan untuk memberikan kebaikan bagi orang banyak,” pungkas dia.