Bagikan:

JAKARTA - Fakultas Teknik (FT) Universitas Indonesia (UI) bersama Petrosea memamerkan hasil kolaborasi yaitu bus listrik konversi dari mesin diesel pertama di Indonesia.

Dekan FTUI Prof. Dr. Heri Hermansyah menekankan pentingnya kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak.

"Kolaborasi antara akademisi, peneliti, dan pelaku industri sangat penting untuk mewujudkan visi ini," katanya dalam keterangannya, Jumat 24 Mei, disitat Antara.

Bus itu dipamerkan di ajang Busworld Southeast Asia 2024 di Jakarta International Expo (JIEXPO), Kemayoran, Jakarta Pusat.

Ia berharap kehadiran bus ini tidak hanya menginspirasi masyarakat untuk mengadopsi kendaraan berbasis listrik, tetapi juga mendorong para pengembang dan industri lokal untuk terus berinovasi dan mengembangkan teknologi ramah lingkungan.

Inisiatif ini dapat menjadi tonggak penting dalam mewujudkan transportasi yang lebih berkelanjutan di Indonesia.

Bus yang dibawa oleh Research Center for Advanced Vehicles FTUI ini merupakan bus konversi dari mesin diesel menjadi berbasis listrik.

Bus ini merupakan bus ketiga yang dibuat oleh RCave dan yang pertama hasil kolaborasi dengan Petrosea. Bus ini menjadi satu-satunya di Indonesia yang merupakan hasil konversi dan dapat beroperasi.

Sistem kontrolnya pun merupakan hasil karya peneliti FTUI yang dimotori oleh Control Expert dan Dosen Departemen Teknik Elektro FTUI, Dr. Abdul Muis, S.T., M.Eng.

Bus yang telah melalui uji coba operasional dengan jarak tempuh lebih dari 400 km ini, diharapkan dapat menjadi kendaraan operasional di lingkungan kampus UI maupun penggunaan dalam kota.

Melalui Research Center for Advanced Vehicles (RCAVe), FTUI dan Petrosea menghadirkan bus konversi dari mesin diesel menjadi listrik (kendaraan bermotor bahan bakar mesin/ KB BBM menjadi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai/ KBL BB).

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengunjungi booth Bus Listrik FTUI dan berdiskusi dengan tim terkait biaya retrofit bus.

Dalam kesempatan tersebut Menhub mendorong kolaborasi konversi bus listrik antara dunia akademik dan industri yang dilakukan oleh FTUI dan Petrosea dapat terus dilanjutkan.

Pameran yang berlangsung pada 15-17 Mei 2024 ini, menjadi bukti bahwa produk dalam negeri memiliki daya saing yang kuat dan mampu menarik perhatian luas, serta menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus berinovasi.

Ajang Busworld Southeast Asia 2024 ini, tidak hanya dihadiri oleh perusahaan manufaktur bus, tetapi juga perusahaan manufaktur suku cadang, komponen, aksesori, teknologi, hingga perawatan bus. Busworld Southeast Asia 2024 diikuti lebih dari 58 peserta dari 6 negara.