JAKARTA - Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Informatika dan Komputer (APTIKOM) Kalimantan Timur Eko Junirianto menekankan pentingnya anak muda memahami keamanan digital agar aman dan nyaman saat berselancar di dunia maya.
"Diperlukan pemahaman dan pendampingan keamanan digital bagi anak dalam berselancar di dunia digital," ujar Eko dalam rilis pers, dikutip dari Antara, Sabtu 18 Mei.
Hal itu dikatakannya dalam webinar "Ayo, Jadikan Internet Sebagai Teman Belajarmu!" yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika di Kalimantan, Kamis 16 Mei.
Eko mengatakan, perubahan gaya hidup menjadi serba digital menawarkan kemudahan dan kepraktisan dalam melakukan berbagai aktivitas digital termasuk bagi anak sekolah.
Namun, di sisi lain, hal ini juga membuka risiko seperti penipuan dan pencurian akun pada anak-anak.
Adapun jenis ancaman keamanan tersebut yakni berupa phishing dan scam. Phishing adalah upaya untuk mendapatkan informasi data seseorang dengan teknik pengelabuan.
Adapun scam adalah bentuk penipuan melalui telepon, email, perpesanan, dan sebagainya, dengan tujuan pada umumnya untuk mendapatkan uang dari para korbannya.
Menurut Eko, anak muda mesti bisa memastikan keamanan gawai dan media digitalnya, termasuk media sosial dan aplikasi perpesanan.
Salah satunya dengan menggunakan kata kunci atau password yang kuat dan memastikan sistem autentifikasi ganda. Selain itu, Eko mengingatkan agar tidak membagi data pribadi dengan siapapun, termasuk di media sosial.
Sementara itu, CEO Guru Youtuber, Dirgantara Wicaksono mengungkapkan, sangat penting untuk menciptakan generasi muda yang positif, kreatif, dan beradab di ruang digital.
Hal itu dapat dicapai dengan memperkuat literasi digital, termasuk pemahaman tentang hoaks, konten negatif, etika online, dan cara mengamankan diri dari efek buruk internet.
Baca juga:
Hal penting lainnya yang mesti dimiliki generasi muda adalah adab dan etika dalam menggunakan teknologi digital. Beberapa contohnya, seperti menghormati privasi orang lain, menghindari perundungan siber dan konten yang merugikan.
“Pembatasan waktu menggunakan media digital juga mesti dilakukan. Agar ada kontrol diri bagi generasi muda,” kata Dirgantara.
Lokakarya literasi digital ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Kominfo.