Bagikan:

MATARAM - Polda NTB membantu Polres Lombok Barat menangani kasus sekelompok warga yang melakukan aksi anarkis di wilayah Montong Buwuh, Kecamatan Batulayar.

"Jadi, untuk perkara Montong, Polda NTB membantu penanganan yang kini sedang berjalan di tingkat polres," kata Kepala Bidang Humas Polda NTB Kombes Rio Indra Lesmana di Mataram, Antara, Rabu, 15 Mei.

Perihal adanya aksi unjuk rasa warga Batulayar yang menuntut pihak kepolisian  segera memberikan kepastian hukum terkait kasus anarkis tersebut, Rio hanya memastikan pihaknya masih bekerja sesuai aturan.

Atas adanya penanganan kasus ini, dia berharap kepada masyarakat agar tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan banyak pihak, seperti melakukan aksi pemblokiran jalan.

"Jangan melakukan hal-hal yang dapat merugikan banyak pihak seperti blokir jalan. Percayakan saja penanganan dari persoalan ini kepada kami, semoga bisa cepat terungkap," ujarnya.

Terkait dari penanganan kasus anarkis sekelompok warga yang terjadi pada Jumat malam itu, Kepala Polres Lombok Tengah AKBP Iwan Hidayat menyampaikan bahwa pihaknya turut membantu penanganan Polres Lombok Barat.

Iwan menyatakan demikian menyusul hasil pengembangan informasi yang menyebutkan bahwa aksi anarkis tersebut dilakukan oleh sekelompok warga dari wilayah hukum Polres Lombok Tengah.

Dia menyampaikan, pihaknya kini telah mengamankan truk yang diduga mengangkut sekelompok warga menuju wilayah Montong Buwuh.

"Jadi, kami berkolaborasi dengan Polres Lombok Barat untuk mencari pelaku. Untuk sementara ini, kami sudah mengamankan barang bukti truk yang digunakan dalam aksi," ujar Iwan.

Aksi anarkis pada Jumat malam (10/5) di Montong Buwuh itu terjadi di jalur lintas provinsi. Sekelompok warga dengan jumlah sekitar 50 orang datang ke lokasi menggunakan truk.

Setibanya, sekelompok warga dengan berbekal senjata tajam melakukan perusakan tempat usaha serta penganiayaan terhadap sejumlah warga yang ada di lokasi.

Tercatat dua warga Montong Buwuh mengalami luka sobek dan kini masih harus mendapatkan perawatan medis secara intensif di RSUD Kota Mataram.