JAKARTA - Pusat Krisis Kesehatan (Puskris) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menyiapkan sejumlah langkah dalam menangani para penyintas banjir lahar dingin yang melanda beberapa wilayah Sumatera Barat (Sumbar).
"Pertama, Puskris akan mengaktifkan Health Emergency Operation Center untuk menangani korban banjir," kata Analis Penanggulangan Krisis Kesehatan Puskris Kemenkes Albet Nomeri di Kabupaten Agam, Sumbar, Senin 13 Mei, disitat Antara.
Kemudian, Puskris Kemenkes akan menggerakkan Tenaga Cadangan Kesehatan-Emergency Medical Team (TCK-EMT), serta memfasilitasi seluruh pengungsi yang berada di SD Negeri 08 Kubang Duo, Kabupaten Agam.
"Seluruh sumber daya manusia yang ada di sini akan kita maksimalkan untuk menangani dan membantu penyintas banjir," kata Albet.
Dalam kunjungannya ke Nagari (desa) Bukik Batabuah, Kecamatan Canduang, Kabupaten Agam yang terdampak banjir lahar dingin, Albet mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai sejumlah penyakit menular pascabencana.
Penyakit yang berpotensi terjadi dan perlu diwaspadai yakni diare dan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Sebab, setelah bencana lahar dingin terjadi, sumber-sumber air bersih biasanya akan terganggu.
BACA JUGA:
Puskris mengingatkan masyarakat khususnya para pengungsi untuk tetap menjaga kebersihan tubuh hingga sebisa mungkin menggunakan masker guna mencegah atau mengurangi potensi penyebaran penyakit.
Terpisah, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Kota Padang Abdul Malik mengatakan hingga Senin siang pukul 13.00 WIB tim gabungan kembali berhasil menemukan enam warga yang sebelumnya dilaporkan hilang.
"Dari enam korban yang ditemukan ini dua di antaranya berhasil teridentifikasi oleh pihak keluarga," ujar Abdul Malik.
Kedua korban yang teridentifikasi tersebut diketahui beralamat di Nagari (desa) Rambatan dan Pandai Sikek, Kabupaten Tanah Datar. Sementara, korban yang belum diketahui identitasnya telah diserahkan kepada Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Batusangkar.