Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali mengirim bantuan kemanusiaan dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk korban bencana banjir dan tanah longsor di sejumlah daerah di Sulsel.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Sulsel Andi Muhammad Arsjad, mengatakan bantuan ini berasal dari OPD Pemprov Sulsel akan disalurkan langsung ke daerah-daerah terdampak bencana banjir dan tanah longsor melalui posko induk di Kabupaten Luwu.

"Hari ini kita sama-sama melepas bantuan kemanusiaan OPD untuk korban bencana banjir bandang dan tanah longsor. Bantuan ini Insya Allah akan disalurkan kepada daerah-daerah yang terdampak," ucapnya.

Jenis bantuan yang dikirim, katanya, berupa dana yang dikumpulkan selama dua hari dengan total Rp289 juta lebih dan juga bantuan lainnya seperti bahan makanan, minuman, pakaian layak pakai, kebutuhan bayi, obat-obatan, kebutuhan wanita, dan kebutuhan lainnya.

Ia menjelaskan sebagian bantuan sudah diserahkan ke posko induk dan juga sudah disalurkan lebih awal, sehingga bantuan kali ini akan semakin memaksimalkan pemenuhan kebutuhan untuk para korban terdampak bencana.

"Tentu kami berharap ini menjadi suatu bentuk kepedulian yang tentu meringankan para korban bencana alam di daerah-daerah terdampak," jelasnya.

Sementara itu Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulsel Devo Khadafi menjelaskan bantuan kemanusiaan OPD yang akan dikirim ke posko induk berupa bantuan dana dan bantuan logistik, mulai dari uang Rp289 juta lebih dan bantuan barang seperti beras, peralatan untuk bayi, air mineral, terpal, karpet plastik, peralatan mandi.

"Ini banyak sekali yang terkumpul, yang kalau dirupiahkan kira-kira bisa mencapai Rp1 miliar," ungkapnya.

Dalam kesempatan itu, Devo juga melaporkan kondisi terakhir di lokasi bencana, dimana sejumlah akses ke desa-desa terisolir sudah mulai terbuka. Namun kondisi cuaca dengan masih seringnya turun hujan, masih mengakibatkan longsor-longsor kecil di beberapa tempat.

Untuk itu Ia berharap dengan koordinasi dan kerja sama stakeholder yang ada dalam upaya penanganan, terutama dalam membantu pemulihan kondisi pascabencana di daerah-daerah terdampak, bisa tertangani dengan cepat.