Apa Itu Bibit Siklon 91P yang Terdeteksi BMKG? Ini Penjelasan, Dampak, dan Wilayah yang Terdampak
Ilustrasi bibit siklon tropis 91P (Instagram Infobmkg)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Masyarakat perlu memahami apa itu bibit siklon 91P yang belum lama ini ditemukan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Fenomena tersebut berpotensi memicu cuaca ekstrem.

Sebelumnya, BMKG lewat media sosial mengumumkan bahwa mereka menemukan bibit siklon tropis 91P yang terpantau berada di laut Arafuru sebelah timur Kep. Aru. Berdasarkan hasil pantauan, bibit siklon tersebut memiliki kecepatan angin maksimum 19 - 46 km/jam dan tekanan udara minimum 1007 hPa.

Apa Itu Bibit Siklon 91P?

Secara sederhana, bibit siklon 91P adalah salah satu fenomena yang berkaitan dengan cuaca di lautan. Biasanya fenomena ini berdampak pada keberadaan badai yang memicu tingginya gelombang air laut. Disebut bibit karena fenomena tersebut berpotensi menjadi siklon tropis yang berujung pada cuaca ekstrem.

Sedangkan apa itu siklon tropis adalah badai yang punya kekuatan besar dengan radius rata-rata 150 sampai 200 km. Siklon tropis sendiri terbentuk di atas lautan dengan suhu permukaan air laut yang hangat mencapai lebih dari 26.5 °C.

Dampak Bibit Siklon 91P

Seperti dijelaskan sebelumnya, cuaca tertentu yang disebut dengan bibit siklon karena kondisi tersebut berpotensi mengalami perkembangan hingga menjadi siklon tropis. Bibit siklon sendiri biasanya akan menyebabkan hujan lebat di wilayah yang dilaluinya.

Namun dampaknya bisa berubah drastis jika bibit berubah menjadi siklon. Beberapa dampak siklon tropis yang akan terjadi yakni sebagai berikut, dilansir dari BMKG.

  1. Gelombang tinggi
  2. Hujan deras
  3. Angin kencang
  4. Terganggunya pelayaran
  5. Air pasang secara tiba-tiba

Daerah Terdampak Bibit Siklon 91P

Dilansir dari Antara, Prakirawan BMKG Rif’at Darajat menjelaskan bahwa cuaca kota besar di Indonesia diprediksi akan didominasi hujan. Hal itu disebabkan karena adanya tiga sirkulasi siklonik dan bibit siklon tropis 91P.

"Tiga sirkulasi siklonik di perairan utara Kalimantan Barat, kemudian Samudera Pasifik utara dari Papua serta Laut Banda. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar daerah sirkulasi siklonik," demikian dijelaskan oleh Rif’at Darajat, dikutip Selasa, 7 Mei.

Rif’at juga menjelaskan bahwa peluang bibit siklon tropis 91P yang terdeteksi di sekitar Laut Arafuru menjadi siklon adalah rendah. Namun kondisi tersebut akan memicu hujan sedang sampai lebat disertai angin kencang di sekitar wilayah bibit siklon yang terdeteksi.

Beberapa daerah yang mengalami hujan dengan intesitas ringan adalah sebagai berikut.

  • Banda Aceh
  • Pekanbaru

Sedangkan daerah yang mengalami hujan intensitas sedang adalah sebagai berikut.

  • Bengkulu
  • Bandarlampung

Wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat di Medan.

BMKG memberikan imbauan agar masyarakat waspada terhadap hujan dengan kilat dan petir di beberapa wilayah yakni Padang, Tanjungpinang, Jambi, dan Pangkalpinang.

Sedangkan cuaca cerah diperkirakan terjadi di Surabaya. Wilayah lain di Jawa yakni Serang, Semarang, Bandung, dan Yogyakarta diprediksi berawan. Untuk area Jakarta diprediksi mengalami hujan intesitas ringan.

Rifa’i dalam keterangannya juga menyebutkan bahwa di Pulau Bali dan Nusa Tenggara didominasi cuaca cerah hingga berawan. Sedangkan cuaca di Denpasar dan Kupang diprakirakan cerah berawan, lalu di Mataram diperkirakan cuaca akan berawan.

Cuaca cerah hingga cerah berawan diprediksi terjadi di Pulau Kalimantan dan Banjarmasin. Sementara di Palangka Raya diprediksi terjadi hujan ringan.

Itulah informasi terkait apa itu bibit siklon 91P. Kunjungi VOI.id untuk mendapatkan informasi menarik lainnya.