Bagikan:

JAKARTA - Pejabat Hamas Sami Abu Zuhuri mengecam peringatan militer Israel agar penduduk di Rafah, Gaza, segera mengungsi atau dievakuasi menyusul rencana invasi dalam waktu dekat.

“Ini adalah eskalasi berbahaya yang akan mempunyai konsekuensi. Pemerintah AS harus ikut bertanggung jawab atas terorisme ini,” katanya dilansir dari Reuters, Senin, 6 Mei.

Sementara itu, penduduk di Rafah timur dilaporkan ketakutan dan panik setelah militer Israel mengeluarkan perintah evakuasi.

Dilaporkan CNN, Senin, 6 Mei, Tim Palang Merah berkendara melalui Rafah timur dan meminta warga untuk mengungsi pada malam hari, kata petugas tersebut.

Salah satu keluarga mengatakan kepada CNN, mereka bersiap meninggalkan Rafah timur menuju area tenda di Rafah barat. Ini keempat kalinya mereka pindah setelah sebelumnya mereka pindah dari Gaza tengah ke Khan Yunis, lalu Rafah.

Seorang pemilik rumah mengaku menerima telepon dari militer Israel yang menyuruh mereka pergi.

Keluarga tersebut mengatakan kepada CNN mereka mengalami rentetan serangan udara dalam semalam.Diperkirakan 100.000 orang akan mengungsi dari Rafah timur, kata militer dalam konferensi pers. Penduduk di Rafah akan menerima pesan teks, panggilan telepon, siaran media dalam bahasa Arab, serta brosur yang memberitahu mereka untuk “segera mengungsi.”

Perintah evakuasi Israel sebelumnya di Gaza menjelang operasi militer mendapat kecaman dari PBB dan kelompok kemanusiaan, yang berulang kali mengatakan tidak ada tempat aman di wilayah tersebut untuk mengungsi.