Bagikan:

JAKARTA - Di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) di Paris 2 Mei yang lalu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu dengan delegasi Belanda yang dipimpin oleh Wakil Perdana Menteri Belanda Karien Van Gennip yang juga menjabat sebagai Menteri Sosial dan Tenaga Kerja.

Kedua menteri membicarakan sejumlah isu strategis dan kerja sama kedua negara, baik di tingkat bilateral, antar kawasan maupun multilateral. Mewakili Pemerintah Indonesia, Airlangga mengapresiasi dukungan kuat Belanda terhadap proses aksesi Indonesia ke OECD.

Dikatakan Airlangga, keanggotaan Indonesia di OECD merupakan prioritas strategis Pemerintah untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045. Pemerintah Indonesia bertekad untuk memenuhi semua persyaratan keanggotaan.

Dalam pembahasan perkembangan perundingan Indonesia-EU CEPA, kedua menteri sepakat CEPA merupakan game changer dalam upaya peningkatan hubungan perdagangan dan investasi Indonesia dan Uni Eropa (UE). Untuk itu, perlu dilakukan percepatan penyelesaian perundingan.

“Perlu dilakukan langkah-langkah terobosan untuk mempercepat penyelesaian perundingan yang sudah berlangsung selama delapan tahun,” ungkap Airlangga dalam keterangan kepada media, Sabtu 4 Mei.

Pertemuan juga membahas sejumlah potensi kerja sama yang dapat dijajaki. Airlangga mengangkat potensi kerja sama dengan Belanda dalam proyek strategis pembangunan Giant Sea Wall di pantai utara Jawa yang disambut dengan baik oleh Wakil PM Van Gennip.

“Belanda telah mempunyai pengalaman panjang dalam membangun bendungan dan dam. Dengan senang hati, kami siap untuk berkontribusi dalam proyek strategis tersebut,” ujar Wakil PM Van Gennip.

Selain itu, diskusi juga menyentuh isu-isu kerja sama lainnya, seperti tindak lanjut implementasi Just Energy Transition Partnership (JETP), dan perkembangan kerja sama dalam bidang keuangan.