INTAN JAYA - Dalam sepekan terakhir, situasi keamanan di Kabupaten Intan Jaya, Papua Tengah semakin memanas. Kelompok kriminal bersenjata (KKB) melakukan serangkaian aksi teror, termasuk penyerangan terhadap Polsek Hoyame, penembakan warga sipil, dan pembakaran bangunan sekolah dasar.
Menanggapi hal tersebut, Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri menyatakan telah memerintahkan pasukan tambahan ke Intan Jaya. Kapolda mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan TNI untuk mendapatkan bantuan alat transportasi, khususnya helikopter.
"Mereka akan menguatkan keamanan untuk mengantisipasi gangguan selanjutnya," ujar Kapolda Fakhiri kepada wartawan Kamis kemarin.
Kapolda menjelaskan penguatan keamanan akan dikirim dari Timika dan Jayapura, dengan harapan bantuan helikopter dari TNI dapat segera tersedia.
"Kami berharap ada bantuan dari TNI untuk penyediaan helikopter tersebut. Setelah helikopter tersedia, pasukan keamanan akan segera bergerak ke Intan Jaya untuk mengatasi gangguan keamanan di Kota Sugapa," tambah Kapolda Fakhiri.
Selain itu, Kapolda juga memerintahkan Kapolres Intan Jaya untuk menjaga parameter dari lokasi pembakaran dan penembakan yang terjadi.
Kapolda Fakhiri mengecam keras aksi KKB yang membakar fasilitas pendidikan di Intan Jaya. Ia menyoroti tindakan tersebut dapat menghambat pendidikan dan kesehatan masyarakat Papua.
"Sekolah dan Puskesmas tidak boleh dibakar. Bagaimana masyarakat Papua bisa belajar dan sehat jika fasilitas ini dihancurkan?" tanyanya.
Kapolda Fakhiri juga meminta bantuan warga Papua di Intan Jaya untuk mendukung pihak keamanan dalam mengusir KKB dari wilayah tersebut, serta menghindari kekerasan atau pembakaran fasilitas umum.
BACA JUGA:
"Saya berharap warga tidak memberikan dukungan kepada KKB dalam melakukan tindakan kekerasan. Saya yakin masyarakat mungkin terintimidasi, namun mereka harus menolak tindakan kekerasan tersebut," tegasnya.
Sebelumnya, pada Selasa (30/4/2024), seorang warga sipil bernama Alexsander Parapak (20) tewas tertembak akibat serangan KKB terhadap Polsek Homeyo. Kasus ini menyusul aksi pembakaran bangunan SD Inpres Pogapa di Distrik Homeyo yang dilakukan oleh KKB.