JAKARTA - Puing-puing dari rudal yang mendarat di kota Kharkiv, Ukraina pada 2 Januari, berasal dari rudal balistik seri Hwasong-11 Korea Utara, kata pemantau sanksi PBB kepada komite Dewan Keamanan dalam laporan.
Dilansir Reuters, Selasa, 30 April, dalam laporan setebal 32 halaman tersebut, pemantau sanksi PBB menyimpulkan “puing-puing yang ditemukan dari rudal yang menghantam Kharkiv, Ukraina, pada 2 Januari 2024 berasal dari rudal seri Hwasong-11 DPRK”. Hal ini disebut melanggar embargo senjata terhadap Korea Utara..
Korea Utara berada di bawah sanksi PBB karena program rudal balistik dan nuklirnya sejak tahun 2006.
Tiga pemantau melakukan perjalanan ke Ukraina awal bulan ini untuk memeriksa puing-puing tersebut dan tidak menemukan bukti rudal tersebut dibuat oleh Rusia. Mereka “tidak dapat secara independen mengidentifikasi dari mana rudal itu diluncurkan, atau oleh siapa.”
BACA JUGA:
“Informasi yang diberikan oleh pihak berwenang Ukraina menunjukkan rudal tersebut diluncurkan di wilayah Federasi Rusia,” tulis mereka dalam laporan tanggal 25 April kepada komite sanksi Korea Utara di Dewan Keamanan.
“Lokasi seperti itu, jika rudal tersebut berada di bawah kendali pasukan Rusia, mungkin akan mengindikasikan pengadaan oleh warga negara Federasi Rusia,” kata mereka, seraya menambahkan hal ini merupakan pelanggaran terhadap embargo senjata yang diberlakukan terhadap Korea Utara pada tahun 2006.