Waspadai Cuaca Ekstrem di Periode Peralihan Musim Mei-Agustus
Ilustrasi cuaca ekstrem (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Pada April 2024 yang merupakan periode peralihan musim, cuaca ekstrem masih mengintai sejumlah wilayah di Indonesi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat, hujan dengan intensitas sangat lebat sampai ekstrem masih terjadi di beberapa wilayah.

Antara lain di Banjarbaru Kalimantan Selatan, Luwu Utara di Sulawesi Selatan, Tanjung Perak di Surabaya, dan Kapuas Hulu di Kalimantan Barat.

Menurut BMKG, mulai Mei hingga Agustus 2024, diperkirakan sekitar 63% dari wilayah zona musim akan memasuki awal musim kemarau. Namun, hingga pertengahan April 2024, di sebagian wilayah masih terjadi hujan.

BMKG juga memperkirakan adanya potensi peningkatan curah hujan yang signifikan dalam waktu seminggu ke depan. Hujan diperkirakan akan mengguyur sebagian besar wilayah Sumatera, sebagian Kalimantan dan Sulawesi, Jawa bagian barat dan tengah, sebagian besar Papua, dan Maluku.

"Potensi hujan yang signifikan ini disebabkan oleh kontribusi dari gelombang kelvin dan rossby equatorial, aktivitas madden julian oscillation (MJO), serta suhu muka laut yang lebih hangat di perairan Indonesia. Hal ini dapat memicu pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia," ujar Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangan resminya, Senin 29 April.

Sementara itu, gelombang panas atau heat wave juga melanda beberapa negara di Asia Tenggara, termasuk Thailand yang berdekatan dengan Indonesia. Thailand mencatat suhu maksimum mencapai 52 derajat celsius.

Mengenai fenomena suhu panas yang terjadi di sebagian wilayah Indonesia pada bulan April 2024, Guswanto menjelaskan kondisi ini terjadi akibat posisi semu matahari yang berdekatan dengan khatulistiwa. Namun, dia menegaskan fenomena ini bukanlah gelombang panas.