Bagikan:

JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mempertanyakan posisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam memberikan dukungan. Hal itu Anies sampaikan dalam acara halalbihalal PKS di kantor DPP, Jakarta Selatan, Sabtu 27 April 2024.

Anies menyampaikan bahwa ada posisi yang harus ditentukan seusai terpilihnya Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden periode 2024-2029. Dia kemudian mempertanyakan posisi yang akan dipilih oleh PKS, baik menjadi koalisi atau oposisi.

“Ada dinamika dalam dan luar (pemerintah), dan sekarang ada persimpangan jalan baru, yang lain sudah tahu akan ambil belokan yang mana, kita menunggu PKS ambil yang mana,” kata Anies.

Partai yang sebelumnya mengusung Anies-Imin dalam Pilpres 2024, kini sudah menyatakan rencananya untuk bergabung dengan pemerintah setelah pemilu berakhir. Partai Nasional Demokrat (Nasdem) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berencana untuk bergabung dengan koalisi presiden terpilih Prabowo-Gibran dalam pemerintahan mendatang.

Namun, PKS masih belum menentukan pihak yang akan mereka dukung, sehingga sampai saat ini tersisa PKS dan PDIP yang masih berada “di persimpangan jalan”.

Sementara itu, partai politik pengusung utama koalisi Prabowo-Gibran terdiri dari Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PAN. Empat partai tersebut sudah 280 dari 580 kursi di DPR dalam pemerintahan selanjutnya.