JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) baru akan menyatakan sikapnya untuk bergabung di pemerintahan Prabowo-Gibran atau berada di luar, setelah 20 Oktober 2024 mendatang.
Pernyataan tersebut diungkapkan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid, Kamis 25 April. Menurutnya, sikap resmi PKB terkait apakah akan berada di dalam pemerintahan atau tidak, baru akan disampikan setelah pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih pada 20 Oktober 2024 mendatang.
Menurutnya, kabinet baru terbentuk setelah pelantikan. Setelah pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, PKB akan mengetahui mendapat tawaran kursi menteri atau tidak. “Persis, urusannya dengan (kursi) menteri ketika seorang presiden sudah memiliki prerogatif,” ucapnya.
“Sekarang kan Pak Prabowo presiden terpilih, pemenang pilpres, nanti tanggal 20 Oktober beliau jadi presiden sekaligus kepala negara yang memiliki prerogatif untuk mengangkat menterinya,” tutupnya.
Sebelumnya, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar mendukung pemerintahan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka periode 2024-2029.
BACA JUGA:
Hal tersebut ia sampaikan, saat ditanya awak media usai pertemuannya dengan Prabowo Subianto Rabu (24/4/2024) kemarin, terkait apakah PKB bergabung di pemerintahan atau menjadi bagian oposisi. Pada pertemuan kemarin, Muhaimin mengaku siap bekerja sama dengan Prabowo Subinto dan Gerindra.
“Saya rasa sudah tidak perlu dijawab, sudah cetha (bisa mendukung Prabowo-Gibran),” kata Muhaimin dalam konferensi pers di kantor DPP PKB, Jakarta, Kamis.