Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Relawan Pro-Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi menyebut rencana pertemuan Prabowo Subianto dengan Megawati Soekarnoputri sebagai salah satu peluang untuk merukunkan hubungan di tataran elite politik usai dinamika Pilpres 2024.

"Kita tunggu saja. Namun, yang pasti, prinsip kami adalah bahwa kami mendukung persatuan nasional. Kedua, kalau elite politiknya rukun, senang juga 'kan, rakyat juga senang," kata Budi Arie Setiadi di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dilansir ANTARA, Kamis, 18 April.

Budi Arie menginginkan seluruh pihak yang bersengketa pada Pilpres 2024 dapat kembali rukun dan Indonesia kembali solid sebagai negara persatuan.

"Kalau yang mau berantem, kalau yang enggak mau bersatu, silakan. Kalau kita mah, maunya Indonesia solid sebagai negara persatuan nasional," katanya.

Ia mengatakan perhelatan Pilpres 2024 telah usai dan Projo tengah menanti hasil putusan perkara perselisihan hasil Pilpres 2024 di Mahkamah Konstitusi (MK) yang diagendakan berlangsung pada tanggal 22 April 2024.

 

Budi Arie yang juga Menteri Komunikasi dan Informatika itu yakin bahwa hakim MK tidak akan menyampaikan putusan yang kontroversial terkait dengan perkara itu.

"Kami sudah tahu semua perbedaannya terlalu jauh, bukti-bukti enggak ada," katanya.

Saat ditanya tentang kemungkinan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto akan menjembatani pertemuan Presiden Joko Widodo dengan Ketum PDI Perjuangan Megawati, Budi Arie menyebut segala kemungkinan bisa saja terjadi dalam dunia politik.

"Ya, nantilah tunggu, mungkin semua kemungkinan kalau dalam politik tuh tidak ada yang tidak mungkin karena politik itu 'kan the art of possibility," katanya.

Rencana pertemuan Prabowo dengan Megawati sebelumnya disampaikan oleh Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad dalam keterangan pers di gedung DPR, Rabu (17/4).

Sufmi Dasco menyebut Prabowo dan Megawati akan bertemu usai putusan sidang MK terkait dengan pilpres.