Bagikan:

JAKARTA - Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta memprediksi adanya penurunan jumlah pendatang hingga 15 ribu orang usai momen mudik Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah. Pembangunan yang kini sudah mulai merata di seluruh wilayah di tanah air jadi penyebabnya.

“Pendatang baru pada tahun ini akan menurun. Insyaallah jumlah penduduk pendatang pada arus balik mudik ke DKI Jakarta tahun 2024 akan turun diprediksi sebesar 10 ribu sampai 15 ribu orang,” kata Kepala Dinas Dukcapil DKI Jakarta Budi Awaludin kepada wartawan, Minggu, 14 April.

Budi menyebut jumlah pendatang baru di Jakarta selama empat tahun belakangan fluktuatif. Rinciannya, pada 2020 ada 24.043 orang, 2021 ada 20.046 orang yang datang ke Jakarta, 2022 terdapat 27.478 orang, dan 2023 ada 25.918 orang.

“Salah satu (penyebab, red) menurunnya pendatang baru ke DKI Jakarta karena karena umum pembanguan nasional saat ini sudah mulai merata di beberap daerah, termasuk infrastrukturnya,” ujarnya.

“Selain perekonomian nasional yang sudah membaik pemerataan lapangan kerja saat ini sudah banyak pilihan di seluruh Indonesia,” sambung Budi.

Meski begitu, Pemprov DKI Jakarta tetap berupaya menekan angka kepadatan penduduk melalui Program Penataan Administrasi Kependudukan. Selain itu, Budi mengingatkan warga yang kembali ke kampung halaman tak mengajak keluarganya begitu saja.

Mereka harus punya jaminan tempat tinggal ketika akan mengadu nasib di kota ini. “Kami menghimbau kepada warga Jakarta yang saat ini merayakan Hari Raya Idulfitri di kampung halamannya agar saat Kembali nanti untuk tidak membawa sanak saudara, kerabat serta keluarga lainya,” ujarnya.

“Kepada warga yang ingin mencoba datang ke Jakarta dengan beberapa alasan lainnya agar secara sadar dapat mempersiapkan diri seperti keahlian atau skill dengan jaminan kerja dari pemberi kerja serta tempat tinggalnya jika menetap di Jakarta nantinya,” pungkas Budi.