Nazwa Ghefira, Perempuan Asal Bogor: Korban Kecelakaan Maut KM 58 yang Berhasil Teridentifikasi
Pihak keluarga korban kecelakaan menjalani antemortem di Pos DVI Polda Jawa Barat di Instalasi Forensik RSUD Karawang. (ANTARA/Ali Khumaini)

Bagikan:

JAKARTA - Tim DVI berhasil mengindentifikasi satu jenazah korban kecelakaan maut di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek. Korban warga asal Bogor, dan langsung diserahkan ke pihak keluarga.

"Satu jenazah yang berhasil diidentifikasi bernama Nazwa Ghefira, perempuan, 22 tahun, warga Bogor," kata Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Jules Abraham Abast di RSUD Karawang, Selasa 9 April dilansir Antara.

Jenazah Nazwa teridentifikasi dari data primer gigi. Setelah teridentifikasi, jenazah Nazwa kemudian diserahkan kepada ibunya, Cicih, yang didampingi kerabatnya di RSUD Karawang.

Pada kesempatan itu juga diserahkan santunan dari PT Jasa Raharja dan tali asih dari Polri.

Jules menyampaikan bahwa pada saat peristiwa kecelakaan, tim gabungan mengevakuasi sebanyak 14 kantong jenazah ke Instalasi Forensik RSUD Karawang. Akan tetapi, dipastikan ada 12 jenazah korban meninggal dunia dalam kecelakaan di KM 58 Tol Jakarta-Cikampek.

Ia menambahkan identifikasi korban meninggal dalam kecelakaan di KM 58 itu membutuhkan waktu karena semua jenazah korban dalam kondisi hangus terbakar dan sulit dikenali.

Dalam peristiwa kecelakaan itu, mobil yang ditumpanginya para korban langsung terbakar setelah terlibat tabrakan dengan bus dan menghantam pagar pembatas jalan tol.

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo pada kesempatan sebelumnya mengatakan bahwa hingga Senin (8/4) malam sudah ada empat keluarga yang melakukan kegiatan antemortem di Pos DVI (Disaster Victim Identification) Polda Jabar di Instalasi Forensik RSUD Karawang.

Kecelakaan maut KM 58 terjadi Senin 8 April pagi di jalur contraflow KM 58 Tol Jakarta-Cikampek wilayah Kabupaten Karawang. Melibatkan tiga kendaraan, yakni bus Primajasa nomor polisi B-7655-TGD, Gran Max nomor B-1635-BKT, dan Daihatsu Terios. Gran Max dan Terios hangus terbakar.

12 orang meninggal dunia dalam peristiwa kecelakaan itu, semuanya penumpang Gran Max. Mereka terdiri atas atas tujuh orang laki-laki dan lima orang perempuan.

Sementara dari mobil Terios tidak ada korban, sedangkan dari bus Primajasa terdapat dua orang yang mengalami luka-luka.

Seluruh korban meninggal dunia dibawa ke Ruang Pemulasaraan Jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karawang.