Bagikan:

JAKARTA – Warga sipil Papua mengalami serangan yang diduga berasal dari Organisasi Papua Merdeka (OPM) pada Senin (8/4) dan Selasa (9/4). Aksi OPM kali ini telah menambah data kejahatan pada daftar rentetan aksi kriminal yang mengganggu keamanan di bumi Papua, yang menyebabkan korban di pihak masyarakat baik Orang Asli Papua (OAP) maupun pendatang.

Insiden kali ini diawali dengan terbunuhnya warga asli bernama Timotius Kasipmabin, akibat tembakan anggota OPM Kodap XXXV Bintang Timur, di Kampung Modusit, Distrik Serambakon, Kab.Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan.

Timotius Kasipmabin merupakan anggota Satpol PP Kab. Pegunungan Bintang. Korban juga merupakan anak Kepala Suku dari Marcel Kasilmabin, ditembak pada Senin (8/4) pukul 21.00 WIT.

Selanjutnya, di lokasi yang berbeda, tepatnya di Kios, Jembatan Yersey Mersey, Jl. Kago-Kimak, Kampung Kago, Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, telah terjadi aksi penembakan yang dilakukan oleh Orang Tidak diKenal (OTK), diduga OPM Kabupaten Puncak, terhadap Pampang (masyarakat pendatang dari Suku Toraja) dan seorang OAP atas nama Nortinus Tabuni.

Akibat aksi penembakan tersebut, Pampang mengalami luka tembak pada kepala bagian kanan dan saat ini dalam kondisi kritis. Sedangkan Nortinus Tabuni mengalami luka tembak pada bagian pinggang sebelah kiri dan dalam kondisi sadar. Hingga kini, posisi kedua korban tembakan masih dalam penanganan medis pihak RSUD Ilaga.

"Hingga berita ini diturunkan, aparat penegak hukum masih melaksanakan tindakan penyelidikan di masing-masing TKP guna didapatkan data akurat terkait kedua insiden yang mengganggu stabilitas keamanan di wilayah Papua," ucap Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi. Ign. Suriastawa.