Bagikan:

NTB - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Mataram menyebutkan sebanyak 52 warganya yang bekerja sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) di Taiwan aman usai mengalami gempa berkekuatan magnitudo 7,5 pada Rabu 3 April.

Kepala Disnaker Kota Mataram Rudi Suryawan mengatakan, kondisi 52 PMI Kota Mataram selamat dari gempa Taiwan berdasarkan informasi dari Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) NTB.

"BP3MI juga berjanji akan terus memberikan informasi terbaru terhadap kondisi 52 PMI asal Kota Mataram itu," katanya di NTB, Kamis 4 April, disitat Antara.

Menurutnya, sebanyak 52 PMI asal Kota Mataram tersebut sebagian besar rata-rata berprofesi sebagai asisten rumah tangga, pengasuh lanjut usia (lansia), dan hanya sebagian kecil bekerja di perusahaan.

Dari informasi BP3MI menyebutkan sejauh ini belum ada PMI yang meminta untuk dipulangkan karena trauma atau penyebab lainnya dampak gempa Taiwan.

Mereka memilih tetap berada di Taiwan dan menjalankan tugas seperti biasa sembari menghilangkan trauma.

"Kalau mereka pulang juga butuh proses, jadi mungkin mereka memilih tetap bekerja karena tuntutan dan kebutuhan," katanya.

Namun demikian, lanjut Rudi, pihaknya optimistis para PMI bisa melewati trauma ini dan kembali bekerja dengan normal, karena warga di Kota Mataram dan Pulau Lombok secara umum juga pernah merasakan gempa bumi dengan magnitudo 7,1 pada tahun 2018.

Sementara untuk keberadaan 52 PMI asal Kota Mataram di Taiwan tersebut, secara persis Disnaker belum mendapatkan informasi apakah mereka berada di pusat gempa atau di pinggir.

"Yang terpenting kondisi mereka saat ini selamat dan aman," katanya.

Kendati demikian pihaknya akan terus mengecek dan mencari tahu perkembangan kondisi 52 PMI asal Kota Mataram tersebut, termasuk melalui sistem online. Dari BP3MI, kata dia, juga aktif memberikan informasi secara langsung dan online jika ada PMI asal kabupaten/kota di NTB yang terdampak gempa.

"Semoga semua PMI yang berada di Taiwan tetap berada dalam kondisi aman," tandasnya.