Bagikan:

JAKARTA - Hakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat sempat memuji anggota tim hukum dari kubu Anies Baswedan-Cak Imin, Bambang Widjojanto dan menyindir Ketua KPU, Hasyim Asy'ari dalam persidangan Perselisian Hasil Pemilihan Umum (PHPU).

Berawal saat Arief mendapat kesempatan berbicara. Dia lantas memuji Bambang Widjojanto atau BW karena kedewasaannya.

"Saya juga ketemu 5 tahun yg lalu dgn sahabat saya, Mas Bambang Widjojanto. ternyata setelah 5 tahun kedewasaan beliau kesabaran beliau sudah muncul," ujar Arief dalam persidangan di MK, Rabu, 3 Apri.

Kesabaran dari BW yang dimaksud ketika anggota tim hukum Anies-Cak Imin tersebut diminta oleh Hakim Saldi Isra untuk berhenti dan memberikan kesempatan rekannya untuk bertanya.

Saat itu, BW pun berhenti dan mengikuti instruksi mahkamah. Kemudian, melontarkan satu pertanyaan terkahir sebelum menyerahkan kesempatan bertanya kepada rekannya.

Sikap yang ditunjukan BW sangat berbeda. Arief ingat betul ketika kuasa hukum Anies-Cak Imin itu sempat dibentaknya. Bahkan, dminta untuk keluar sidang ketika persidangan sengketa Pilpres 2019.

"Padahal, 5 tahun yang lalu saya terpaksa membentak beliau untuk suruh keluar. Tapi sekarang begitu Prof Saldi atau Pak Ketua bilang 'Pak Bambang sudah selesai', sekarang sabar sekali dan sangat patuh terhadap hakim," sebut Arief.

Setelah menyampaikan hal itu, Arief beraliu ke Marsudi selaku ahli yang dihadirkan KPU. Dia mempertanyakan beberapa hal seputar Sirekap.

Hingga akhirnya, Arief seolah menyindir Hasyim Asy'ari yang ternyata meruapakan asistennya ketika mengajar di Universitas Diponegoro (Undip). Dikatakan, bila Ketua KPK itu akan membuatnya malu bila terbukti tidak benar.

"Mestinya kan begitu, KPU ya, Pak Hasyim ya. ini kebetulan Pak Hasyim asisten saya dosen di Undip, jadi kalau Pak Hasyim enggak benar saya juga malu sekali," kata Arief.