JAKARTA - Selama lebih dari seratus tahun yang lalu, industri koran terutama koran cetak telah mengalami puncak kejayaan hingga akhirnya mengalami degradasi masa kejayaan dan kini berpotensi mengalami kepunahan karena harus berkompetisi dengan pesatnya berbagai pertumbuhan teknologi yang memudahkan konsumen untuk mendapatkan informasi, seperti radio broadcasting, social media digital dan pesatnya pertumbuhan media online.
Berbagai upaya untuk mengembalikan romansa era kejayaan Koran cetak terus digaungkan oleh berbagai merek, instansi, dan lembaga civitas akademika. Memori mengenai Oxford University memberikan hak kesarjanaan untuk wanita di tahun 1920, kemudian, jatuh sakitnya Presiden Amerika Serikat ke-28, Woodrow Wilson, yang mengakibatkan istrinya Edith Bolling Galt, secara de-facto menggantikan tugas presiden selama 17 menjadi beberapa puncak Sejarah betapa Koran Cetak mampu menjadi sarana untuk mengabarkan berita keseluruh dunia.
Pun di tanah air, perkembangan koran mengalami pertumbuhan setelah terbitnya Koran Warta Berita (1910), Koran Kedaulatan Rakjat (1945), Koran Waspada dan Pedoman Rakjat (1947), Koran Haluan (1948) hingga Suara Merdeka (1950) dan banyak lainnya. Meski saat ini kebaradaan koran kembali terdera dengan hempasan badai digital namun Koran Cetak tetap berusaha untuk bertahan dalam menghadapi perubahan jaman dengan berbagai cara.
Beranjak dari kondisi tersebut dan dilandasi dengan keinginan untuk mengajak Masyarakat untuk berpartisipasi sekaligus mengingat kembali masa-masa kejayaan Koran Cetak, Mega Digital Indonesia (MDI) kemudian merilis Koran Luxina (luxury Indonesia). Memiliki dimensi 35 X 51 cm dan terdiri dari 32 halaman, media koran cetak Luxina diharapkan mampu mengangkat romantisme dan mengingat elegannya keberadaan koran, media yang mendorong orang fokus membaca sesuatu hingga selesai, media yang membuat tangan bergerak membalik-balik halaman, dan membawa mood aristocrat.
Di edisi perdananya, Koran Luxina menampilkan atlit sepak bola yang Tengah naik daun yakni Marc Anthony Klok pada sampul koran. Marc memulai karir profesionalnya di Jong FC Utrecht tahun 2011. Tahun 2020 Marc mengangkat sumpah untuk menjadi Warga Negara Indonesia, dan kini Marc berada di dalam tim Persib Bandung. Marc tampak gembira, ia hadir mengenakan setelan jas, tas dan sepatu dari DIOR.
MDI Group sendiri sebelumnya telah merilis Luxina digital sejak tahun 2017.
BACA JUGA:
"Moment ini kami rasa waktu yang tepat untuk mengibarkan kembali ‘vibe’ koran. Dengan format yang menyesuaikan dengan perubahan jaman dan prilaku konsumen saat ini, Koran Luxina bukanlah media harian yang akan bersaing dengan realtime news di lahan digital, namun dibuat terbatas, hanya untuk orang-orang yang menganggap koran adalah benda legenda," ujar Syahmedi Dean Founder MDI dan Content Director Luxina, dikutip Senin 1 April.
Selebrasi dalam Bentuk Pameran Photo
Selebrasi peluncuran Koran Luxina sendiri dilakukan di Plaza Indonesia Shopping Mall, Jakarta Pusat pada Februari 2024 lalu. Tempat ini dipilih karena Plaza Indonesia sudah diakui sebagai barometer luxury universe di Indonesia. Peluncuran Koran Luxina ditandai dengan pembukaan pameran foto rubrik-rubrik unggulan di dalam koran, foto-foto dicetak dengan tajam di atas kanvas halus, membuat lembaran koran tampil elegan dalam dimensi yang berbeda.
Dalam pameran Photo yang sukses digelar hingga akhir bulan Maret 2024 tersebut, beberapa model, seleb dan astis turut hadir dalam mendukung Romansa Koran Cetak di tanah air, seperti Laksmi Deneefe (Puteri Indonesia), Adinda Cresheilla (Puteri Indonesia Pariwisata dan G20 Ambassador 2022), Adit Marciano dari Camp Broadway Indonesia, sejumlah perwakilan dari Public Relations dari hotel-hotel bintang lima, perwakilan dari luxury fashion brand Perancis dan Italia, model-model yang sudah melegenda seperti Kintan Umari, Dhanny Dahlan, dan Ria Juwita. Hingga model-model yang perlahan sudah menapaki bisnis seperti Advinda, Laura Muljadi, dan Gaby Hartanto.
'Dengan hadirnya Koran Luxina, kami berharap dapat mengajak kita menikmati waktu dalam mencerna iformasi dengan lebih berkualitas. Ya, waktu adalah sebuah kemewahan, dan bersama koran ini semoga akan terbangkitkan Kembali kenangan masa-masa Dimana setiap orangtua dan pendahulu kita mendapatkan informasi dengan cara membaca koran sembari menyesap segelas kopi," tutup Dean.