JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau nelayan dan pelaku wisata yang berlayar di perairan Labuan Bajo meningkatkan kewaspadaan ketika di langit mulai bermunculan awan-awan seperti kembang kol berwarna putih keabu-abuan atau hitam.
Awan tersebut adalah awan cumulonimbus atau awan petir yang berpotensi menimbulkan angin kencang dan memicu kenaikan tinggi gelombang lebih dari yang diprakirakan.
"Jika di wilayah darat berpotensi terjadi angin puting beliung, hal yang sama juga dapat terjadi di laut," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Patricia Christin Seran dihubungi di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Senin 1 April, disitat Antara.
Dia menjelaskan, puting beliung di wilayah laut disebut waterspout.
Ia mengatakan prakiraan tinggi gelombang laut, pihaknya merujuk pada prakiraan gelombang dari Stasiun Maritim Tenau-Kupang.
Wilayah perairan pariwisata Labuan Bajo, kata dia, berada pada pembagian dua wilayah perairan yaitu Selat Sape bagian utara dan selatan.
Untuk Selat Sape bagian utara tinggi gelombang masih dalam kategori rendah atau 0,25 -1,25 meter dan Selat Sape bagian selatan berkisar 1,25-2,5 meter atau kategori sedang.
BACA JUGA:
Sebelumnya, Stasiun Meteorologi Komodo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengimbau seluruh warga di daerah itu untuk berhati-hati dan mewaspadai adanya perubahan cuaca yang dapat terjadi saat musim pancaroba.
"Wilayah kabupaten Manggarai Barat saat ini berada pada peralihan musim dari musim hujan ke musim kemarau (pancaroba)," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Maria Patricia Christin Seran.
Ia menjelaskan secara umum kondisi cuaca di daerah itu cerah berawan, berpotensi terjadi hujan ringan hingga lebat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat pada siang hingga sore hari.
Suhu udara, lanjut dia, berkisar dari 20-33 derajat Celcius, kelembaban udara berkisar antara 70 persen-95 persen dan arah angin variabel atau berubah-ubah dari Tenggara-Barat Daya dengan kecepatan angin rata-rata berkisar 10-30 km/jam.