Warga Pesisir Bintan Diingatkan Waspada Potensi Puting Beliung
Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau Rizqi Nur Fitriani saat memantau cuaca.ANTARA/Nikolas Panama

Bagikan:

TANJUNGPINANG - Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Kota Tanjungpinang, Kepulauan Riau Rizqi Nur Fitriani meminta warga pesisir di Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, Pulau Bintan mewaspadai angin puting beliung.

"Potensi puting beliung tetap ada, namun untuk menentukan kapan kejadiannya masih sulit karena durasi fenomena yang cukup singkat," kata Rizqi di Tanjungpinang dilansir ANTARA, Sabtu, 19 November.

Menurut dia, angin kencang selama musim angin utara kerap terjadi. Hujan dengan intensitas sedang dan tinggi yang disertai angin kencang dan petir berasal dari awan comulonimbus.

Warga pesisir juga sebaiknya mewaspadai gelombang laut tinggi saat cuaca buruk. Ketinggian gelombang akibat angin kencang yang dipengaruhi oleh adanya pertumbuhan awan comulonimbus di sekitar wilayah tersebut.

"Kondisi cuaca saat ini umumnya berawan hingga hujan sedang pada pagi dan dini hari, dan berpotensi hujan ringan hingga sedang yang dapat disertai petir dan angin kencang pada malam hari. Kondisi ini diprakirakan terjadi hingga lusa," ucapnya.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kepulauan Riau (BPBD Kepri) Muhamad Hasbi mengingatkan warga tidak berteduh di bawah potong saat hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang.

Dia juga mengimbau warga tidak parkir kendaraannya di bawah pohon agar tidak tertimpa barang pohon.

"Banyak pohon tumbang dan batang pohon yang patah saat angin kencang," ucapnya.

Hasbi mengatakan angin puting beliung biasanya terjadi di pesisir Pulau Bintan, terutama saat muncul awan comulunimbus, karena itu harus tetap diwaspadai. Angin puting beliung kerap merusak rumah warga pesisir.

"Beberapa bulan lalu kami memberi bantuan kepada warga Tanjungpinang yang rumahnya rusak parah disapu angin puting beliung," katanya.

Terkait