Bagikan:

JAKARTA - Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengakui sudah mendengar adanya pembicaraan terkait struktur kabinet pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Namun, kata dia, pembahasan belum mengerucut pada nama-nama.

Menurutnya, soal komposisi menteri merupakan hak prerogatif Prabowo sebagai presiden terpilih periode 2024-2029. Hal tersebut dikatakan Muzani menanggapi soal pertemuan Prabowo dan Gibran pada akhir pekan lalu, yang dinilai untuk membahas struktur kabinet pemerintahannya.

"Saya tidak paham karena itu hak prerogatif presiden, tentu saja presiden dan wakil presiden berikan pandangan. Jadi apa yang dikatakan Gibran kepada pak presiden terpilih pak Prabowo itu mungkin saja," ujar Muzani di Ritz Carlton, Jakarta, Senin, 25 Maret, malam.

"Bahwa persoalan kabinet sudah mulai diomongkan beberapa kali memang saya denger dari pak Prabowo," imbuhnya.

Kendati demikian, Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran itu mengatakan pembahasan kabinet belum mengerucut pada nama orang per orang. Dia mengaku tak tahu menahu soal jabatan menteri keuangan dan menteri luar negeri diisi oleh profesional, sedangkan pos kementerian lain diduduki unsur parpol.

"(Tapi nama-namanya, red) Belum, belum. Saya belum tau, saya belum tau, artinya bapak presiden menganggap bahwa orang-orang yang diajukan oleh partai juga adalah orang yang dianggap profesional, memiliki kemampuan dan kepakaran di bidang yang diajukan," kata Muzani.

Muzani mengatakan, belum ada pembahasan resmi terkait kabinet dengan para ketua umum partai politik (parpol) di Koalisi Indonesia Maju (KIM). Kata dia, baru sekedar omong-omong di internal Gerindra saja.

"Dengan parpol belum. (Kalau internal, red) Ya beberapa kali pak Prabowo ngomong-ngomong, tapi ngomong terbatas aja nggak terlalu dalem," katanya.