Profesor Kedokteran Korea Selatan Ikut Protes mulai Hari Ini, Tuntut Pengurangan Jam Praktik
Ilustrasi rumah sakit di Seoul, Korea Selatan. (Wikimedia Commons/parkyongjoo)

Bagikan:

JAKARTA - Profesor kedokteran di Korea Selatan mengatakan mereka akan mengurangi jam praktik mereka mulai Hari Senin, guna mendukung para dokter yang sedang menjalani pemogokan selama lebih dari sebulan, sebagai protes atas rencana pemerintah untuk meningkatkan penerimaan sekolah kedokteran.

"Jelas bahwa peningkatan penerimaan sekolah kedokteran tidak hanya akan merusak pendidikan sekolah kedokteran, tetapi juga menyebabkan sistem layanan kesehatan negara kita runtuh," kata Kim Chang-soo, presiden Asosiasi Profesor Medis Korea, kepada wartawan, melansir Reuters 25 Maret.

Lebih jauh dia mengatakan, para profesor akan mulai mengurangi pengobatan rawat jalan untuk fokus pada pasien darurat dan sakit parah, sementara beberapa akan mengajukan pengunduran diri mereka.

Diketahui, pemogokan yang dilakukan oleh dokter magang terkait rencana untuk meningkatkan jumlah siswa yang diterima di sekolah kedokteran setiap tahun mulai 2025, telah memaksa beberapa rumah sakit untuk menolak pasien dan menunda prosedur medis. Para dokter magang melakukan pemogokan sejak 20 Februari

Pemerintah mengatakan rencana tersebut sangat penting untuk mengatasi kekurangan dokter di salah satu negara dengan tingkat penuaan tercepat di dunia, namun para kritikus mengatakan pihak berwenang harus fokus pada perbaikan kondisi kerja dokter yang masih dalam masa pelatihan terlebih dahulu.

Sementara itu, Presiden Yoon Suk-yeol yang telah menjadikan reformasi layanan kesehatan sebagai salah satu inisiatif kebijakan utamanya, telah berjanji untuk tidak mundur dalam melaksanakan rencana penerimaan pasien.

Sebelumnya, Pemerintah mengancam akan menangguhkan izin dokter yang mengundurkan diri, namun pada hari Minggu, Presiden Yoon tampaknya mencari pendekatan yang lebih damai, mendesak Perdana Menteri Han Duck-soo untuk melakukan "tindakan fleksibel" dalam menangani penangguhan tersebut.

Kantor Presiden Yoon mengatakan, Dia juga memerintahkan perdana menteri untuk membentuk "badan konsultatif konstruktif" untuk berbicara dengan semua profesional medis.