JAKARTA - Sejumlah politisi dari partai PDI Perjuangan mendatangi gedung DPR RI pada aksi lengserkan Presiden Joko Widodo pada Selasa, 19 Maret.
Politisi diantaranya yang hadir adalah Masinton Pasaribu, Adian Napitupulu dan Jumhur Hidayat. Ketiganya naik mobil komando di depan
"Tumbangkan dinasti anti demokrasi, merdeka, merdeka," kata Masinton dari atas mobil komando.
Orasi itu kemudian disambung oleh Adian Napitupulu. Adian meminta 15 perwakilan aksi lengserkan Jokowi untuk masuk ke dalam gedung DPR RI. Undangan masuk itu untuk berdiskusi dengan anggota dewan perwakilan rakyat (DPR) RI itu.
"Kami diminta dua hal oleh fraksi PDI P, untuk menemui massa yang di luar. PDI P mau mendengarkan apa aspirasi massa. Hak angket ini dasar pemikirannya bagaimana, tujuannya bagaimana, pertimbangannya bagaimana? banyak yang harus kita bicarakan. Kita diminta untuk jemput perwakilannya untuk berbicara di dalam (gedung DPR)," kata Adian Napitupulu melalui alat pengeras suara.
Adian juga meminta massa dapat meyakinkan mereka terkait tuntutan yang akan disampaikan terkait hak angket.
"Yakin kan kami bahwa pilihan terbaiknya adalah hak angket. Yakinkan kami bukan dengan jumlah massa, tapi dengan pemikiran dan idenya," tutupnya.
Aksi unjukrasa dengan massa yang terpecah dua kelompok ini juga sempat bersitegang dengan saling memprovokasi dari masing - masing lokasi penempatan. Namun provokasi itu kembali mencair setelah diredam aparat Kepolisian.
Aksi ini juga diwarnai dengan pembakaran ban bekas di depan Gedung DPR RI.