TANJUNG SELOR - Warga Perbatasan Indonesia-Malaysia di Apau Kayan, Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara) mengeluhkan minimnya pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) ke wilayah Apau Kayan yang memiliki 4 kecamatan.
Anggota DPRD Kaltara, Ihin Surang, mengatakan kurangannya pasokan BBM itu sudah terjadi hampir dua tahun lamanya.
"Ada empat kecamatan di wilayah Apau Kayan yang kesulitan BBM yakni di Kecamatan Kayan Hulu, Kecamatan Kayan Hilir, Kecamatan Kayan Selatan dan Kecamatan Sungai Boh," kata Ihin Surang, Senin, 18 Maret.
Akibat sulitnya mendapatkan BBM jenis Premium itu warga terpaksa harus membelinya dengan harga Rp 25 ribu per liter.
"Itu pun kalau ada BBM nya. Kondisi ini membuat banyak aktivitas masyakarat setempat terhambat," jelasnya.
BACA JUGA:
Ihin meminta pemerintah bersama Pertamina untuk menindaklanjuti permasalahan yang dialami warga perbatasan itu. Selain itu, program BBM satu harga yang bersumber dari APBN belum maksimal pendistribusiannya.
"Hanya dengan transportasi udara bisa maksimal, sebab akses jalan menuju Apau Kayan itu rusak parah dan sulit dilintasi," kata dia.