Bagikan:

TANJUNG SELOR - Anggota Komisi VI DPR Deddy Yevri Hanteru Sitorus mengatakan sejumlah kegiatan pembangunan di perbatasan Kalimantan Utara (Kaltara) belum maksimal karena belum rampung.

"Seperti pembangunan dua PLBN (Pos Lintas Batas Negara) yakni Long Nawang, Kabupaten Malinau dan PLBN Long Midang, Krayan, Kabupaten Nunukan," katanya, Kamis, 9 Maret.

Selain itu, pembangunan ruas jalan di Perbatasan RI-Malaysia belum maksimal seperti jalan Malinau-Long Semamu (78 Km), Long Semamu-Long Bawan 87,56 Km.

Kedua ruas jalan untuk menuju PLBN Long Midang begitu juga akses jalan menuju PLBN Labang. Perlu segera dikebut terutama jalur Mansalong-Tao Lumbis 151,70 Km.

Sedangkan PLBN Long Nawang pemerintah harus segera membangun jalan sepanjang 16,73 Km. Jalan itu menghubungkan Long Nawang menuju Tapak Mega (Malaysia).

"Kondisi ini telah saya laporkan ke Presiden (Jokowi) saat berkunjung ke Kaltara. Tidak akan ada artinya PLBN megah yang telah dibangun pemerintah, kalau jalannya belum tembus," ujar Deddy.

Kondisi aktual daerah perbatasan itu sangat memprihatinkan terutama kondisi jalan di wilayah Apau Kayan, Lumbis dan Krayan. Serta progres pembangunan PLBN di Long Nawang - Long Midang.

"Presiden langsung merespons. Dia berjanji sepulang dari kunjungan kerja di Kaltara itu akan memanggil Menteri Pekerjaan Umum, untuk membahas progres pembangunan infrastruktur jalan perbatasan.

"Nanti saya periksa informasi yang Pak Deddy sampaikan, seperti itu jawaban Presiden," sambung Deddy.

Warga di Perbatasan berharap, sebelum pemerintahan Jokowi berakhir, jalan perbatasan menuju PLBN dan pembangunan dua PLBN bisa segera selesai.