Bagikan:

TANGERANG - Ustaz Yahya Edward Hendrawan rela merias dirinya menjadi badut demi memikat perhatian anak-anak di Panti Asuhan Darussalam, Pinang, Kota Tangerang. Hal itu dilakukan agar anak-anak panti mau menimba ilmu agama Islam dengan cara yang tak biasa.

Ustaz Yahya sudah melakukan aktivitasnya itu selama 14 tahun lamanya. Dia mengajarkan agama Islam kepada anak-anak panti asuhan dengan cara menjadi badut.

Yahya bercerita, dia terinspirasi dari gurunya terdahulu untuk menjadi Abu Nawas yang modern. Namun entah mengapa Ustaz Yahya memilih menjadi badut pada 2010 lalu untuk mengajarkan agama Islam kepada anak-anak.

“Guru saya punya pola pikir, ingin saya menjadi Abu Nawas moderen, yang ceria dan jenaka, biar anak anak tambah ceria, tambah bersemangat dalam mengaji untuk datang ke majelis taklim,” kata Yahya, Kamis, 14 Maret.

Ia juga menceritakan awal pertama kali terjun menjadi badut, justru tidak mendapatkan respon yang baik dari anak-anak, karena mereka ketakutan melihat wajahnya yang dilapisi make up badut.

“Awalnya memang anak-anak ada yang takut. Tapi hanya 1-2 hari mereka sudah berani lagi. Mereka pun jadi sangat senang dengan kehadiran saya,” ungkapnya.

Ustaz Yahya mengawali pelajaran mengaji dengan bersama-sama muridnya dengan membawaca doa ta'awudz atau memohon perlindungan dari Allah SWT dari godaan setan yang terkutuk.

Selanjutnya untuk membangkitkan semangat anak-anak, Yahya memberikan pertanyaan frasa ke murid-muridnya.

Kemudian untuk menambah semangat pembelajarannya, ia juga memberikan sedikit aksi. Agar anak-anak tidak merasa bosan dengan pengajarannya.

“Saya sedikit atraksi kecil dengan mengeluarkan buku, kemudian nanti muncul api, terus ditutup bukunya lagi. Kaya gitu anak-anak sudah senang,” ucapnya.

Yahya mengungkapkan bila dirinya tidak dibayar sepeser pun, meski dilakukannya setiap hari di Panti Asuhan Darussalam Pinang Tangerang.

“Saya hanya mencari keberkahan, baginya kesenangan anak anak dan ilmu yang didapat adalah pahala bagi saya untuk menuju surganya Allah SWT,” tutupnya.