Aipda Adi Tri Sukmoro, Anggota Samapta Polres Blora yang Memiliki 90 Santri: Pulang Dinas Jadi Guru Ngaji
Aipda Adi Tri Sukmoro, anggota Samapta Polres Blora yang mendirikan Padepokan Alab Alab Sabrang Lor/ Foto: Istimewa

Bagikan:

BLORA - Sosok Aipda Adi Tri Sukmoro, yang sehari harinya menjabat sebagai Kepala Jaga, (KaJaga) Sat Samapta Polres Blora Polda Jawa Tengah adalah seorang petugas Kepolisian yang dikenal tegas dan disiplin dalam melaksanakan tugas.

Adi dinas di Satuan Samapta, dia bersentuhan langsung dengan masyarakat. Dan tentunya saat sedang tugas patroli, dirinya harus menjaga sikap, gagah dan berwibawa.

Tapi ternyata, dibalik kegagahannya sebagai seorang anggota Polri, Adi juga seorang guru mengaji. Bahkan boleh dikatakan ia adalah pendiri atau ketua dari sebuah sekolah ngaji yang disebut TPQ Nurul Quran di wilayah kelurahan Bangkle RT 04 RW 05.

Tak hanya mengaji, Adi dibantu istrinya, Siti Mustrianawati, bersama 7 guru ngaji lainnya melakukan dakwah Islam melalui padepokannya, Padepokan Alab Alab Sabrang Lor.

Caption

Kegiatan mengaji di Padepokan Alab Alab Sabrang Lor dilakukan setiap hari. Dimulai dengan ibadah Sholat Ashar berjamaah di musala dekat rumahnya, Aipda Adi Tri sebagai imamnya. Kemudian setelah salat berjamaah, dilanjutkan dengan mengaji di musala dan di rumahnya.

Aipda Adi Tri Sukmoro menceritakan bahwa awal mula ia mendirikan sekolah mengaji adalah saat melihat lingkungan di sekitar tempat tinggalnya jauh dari madrasah. Nah, dari situlah sedikit demi sedikit ia mulai mengajari anak anak dan remaja sekitar.

"Saya ingin mengamalkan ilmu yang saya dapatkan. Dulu hanya mengajari mengaji sedikit anak anak. dan Alhamdulilah masyarakat sekitar sini mendukung. Akhirnya kita buka sekolah mengaji di sini," kata Aipda Adi Tri, melalui pesan singkat, Rabu, 8 Juni.

Lebih lanjut Aipda Adi Tri membeberkan bahwa awal perjuangan mendirikan sekolah mengaji tidaklah mudah. Dimana selain keterbatasan anggaran yang menjadi masalah, juga keterbatasan tempat dan sarana.

"Pada awal-awal ingin mendapat murid banyak, namun setelah banyak anak anak yang ikut mengaji malah bingung. Tempatnya nggak ada sarana juga kurang. Tapi Alhamdulilah istri saya mendukung dan ada beberapa teman yang ikut menjadi guru mengaji disini," lanjutnya.

Caption

Beruntungnya, ada bantuan dari para donatur, seperti rekan-rekan dari Polres Blora dan dari warga umum, serta dermawan lainnya.

"Dengan doa dan perjuangan, serta dukungan dari keluarga dan teman teman, akhirnya padepokan ini bisa berkembang. Dan saat ini sudah mempunyai 90 santri," jelasnya.

Untuk diketahui, saat ini sudah ada 4 kelas di Padepokan Aipda Adi Tri. Mulai dari kelompok santri usia anak TK, Paud, SD, hingga SMP. Sedangkan setiap hari Jumat khusus kelas ibu ibu mengaji.

Adi mengatakan, ia tidak menentukan biaya bagi para santri. Namun hanya ada pembayaran infaq sebesar Rp10 ribu setiap bulannya, itupun tidak diwajibkan.

"Lillahi ta'ala. Alhamdulilah atas izin Allah kegiatan mengaji di sini bisa berjalan lancar. Namun demikian tentunya kami tidak akan menolak jika ada dermawan yang ikut berdonasi untuk keperluan kegiatan mengaji disini," ungkap Adi.

Terpisah, Kasat Samapta Polres Blora AKP Kusnio selaku pimpinan Aipda Adi Tri Sukmoro menyampaikan bahwa apa yang dilakukan oleh anggotanya patut didukung.

"Yang dilakukan oleh Aipda Adi Tri sudah bagus, apalagi bisa berbagi ilmu kepada anak anak di lingkunganya. Alhamdulilah sampai saat ini ia selalu disiplin dalam melaksanakan tugas. Saat jam dinas ia bertugas dan setelah sore hari jam dinas selesai, ia menjadi guru ngaji," tutur Kasat Samapta Polres Blora.