Harga Beras di Pasar Johar Baru Naik Lagi, Pedagang: Miris, Rakyat Kecil sampai Beli Setengah Liter
Foto: (Rizky Sulistio/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Harga komoditas pangan mulai dari beras, telur, cabai dan bawang masih mengalami kenaikan harga di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat, Selasa, 12 Maret.

Harga beras naik menjadi Rp14.500 hingga Rp 19.500 per liter tergantung jenis beras. Sedangkan telur menjadi Rp 32.000 per kilogram dari yang sebelumnya Rp 28.000 per kilogram.

Winarsih (59) pembeli beras mengatakan, semenjak harga beras naik, dirinya membeli beras hanya dua liter dari yang biasanya lima kilogram.

"Sekarang belinya literan aja, sebelumnya lima kilogram tapi pas naik ini jadi dua liter belinya. Dulu kan lima kilogram Rp 80.000, sekarang Rp 95.000," keluhnya di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat.

Sementara salah satu pedagang beras di Pasar Johar Baru, Lince (67) berharap, harga beras bisa kembali turun seperti semula.

Lince mengatakan, saat ini ada rakyat kecil yang sampai membeli beras di tokonya hanya setengah liter.

"Harapannya ya diturunkan lah beras kasian rakyat kecil. Pembeli juga mengeluh, rakyat kecil sampai ada yang beli setengah liter," kata Lince.

Lince mengatakan, kenaikan harga beras sejak seminggu sebelum memasuki Ramadan. Kenaikan harga beras mulai Rp 500 sampai Rp 1000 per kilogram.

"Naik semua. Ya engga (wajar) lah, dari Televisi katanya turun beras. Mana turun, kenyataannya belum turun?," kata Lince.

Beras pandan wangi tadinya perkilogram Rp 19.000 naik menjadi Rp 19.500. Beras harga Rp 14.000 naik jadi Rp 14.500.

"Tapi itu kalau yang beras pemerintah Bulog itu memang normal, jadi Bulog normal SPHP," ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi mengungkap harga beras akan turun dalam waktu dekat ini. Penurunan harga beras ini seiring dengan masuknya musim panen raya di dalam negeri.

Sekadar informasi, panen raya pertama tahun ini akan dimulai pada awal Maret 2024 hingga akhir Maret 2024. Saat ini, sambung Arief, sudah ada sejumlah wilayah yang mulai panen. Diantaranya, Lamongan, Tuban, Bojonegoro, Sragen, Ngawi, Demak, Grobogan, Lampung, hingga Sumatera Selatan.

Lebih lanjut, Arief memprediksi pada panen raya kali ini produksi beras nasional yang dihasilkan cukup tinggi. Bahkan, angkanya mencapai 3 hingga 3,5 juta ton melebihi dari kebutuhan konsumsi nasional.

“Perlu disampaikan update perberasan nasional, harga akan mulai terkoreksi seiring berjalannya panen yang angkanya 3-3,5 juta ton dari kebutuhan kita 2,5 sampai 2,6 (juta ton),” ujar Arief dalam Rapat Koordinasi Pengamanan Pasokan dan Harga Pangan Jelang Puasa dan Idulfitri, di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Senin, 4 Maret.