Seoul akan Miliki Layanan Transportasi Bus Sungai Bulan Oktober, Hubungkan Magok dengan Jamsil
Ilustrasi bus air di Seoul, Korea Selatan. (Sumber: Seoul Metropolitan Government)

Bagikan:

JAKARTA - Seoul akan memiliki layanan transportasi bus sungai pada Bulan Oktober, menghubungkan Magok di bagian barat laut ibu kota ke Jamsil di tenggara di sepanjang jalur air Sungai Han, kata pemerintah kota bulan lalu.

Rencananya, moda transportasi ini akan mengenakan tarif 3.000 won untuk sekali perjalanan. Pemerintah kota akan mengizinkan penumpang yang memiliki Climate Card untuk menggunakan bus sungai. Kartu tersebut adalah tiket transit tak terbatas Seoul yang diluncurkan belum lama ini.

"Bus sungai tidak hanya akan memberikan perjalanan yang menyenangkan bagi warga, namun juga akan berkontribusi dalam mengatasi krisis iklim melalui transportasi umum yang ramah lingkungan," kata Wali Kota Seoul Oh Se-hoon, dikutip dari The Korea Times 5 Maret.

Dalam operasionalnya, moda transportasi ini akan singgah di tujuh dermaga untuk sekali perjalanan, yakni Magok, Mangwon, Yeouido, Jamwon, Oksu, Ttukseom dan Jamsil.

Lokasi dermaga dipilih berdasarkan pertimbangan komprehensif terhadap karakteristik daerah, seperti perumahan, bisnis, perdagangan dan pariwisata. Faktor-faktor seperti permintaan transportasi, konektivitas dengan transportasi umum lainnya dan aksesibilitas juga dipertimbangkan.

Lebih jauh, moda transportasi ini akan melayani penumpang mulai dari pukul 06.30 hingga 22.30 waktu setempat pada hari kerja. Serta pukul 09:30 sampai 22:30 waktu setempat pada akhir pekan dan libur.

Selama hari kerja, layanan bus sungai akan beroperasi dengan interval 15 menit pada jam sibuk, mulai pukul 06.30 hingga 09.00 dan 18.00 sampai 20:30. Sedangan di luar waktu itu dan akhir pekan, interval waktunya 30 menit.

Nantinya, bus sungai dilengkapi dengan rak untuk menampung hingga 22 sepeda dan juga memiliki kursi khusus untuk kursi roda. Selain itu, bus sungai juga akan memiliki meja individual untuk setiap kursi, memungkinkan penumpang untuk bekerja atau makan. Sebuah kafetaria di dalam pesawat dan jendela-jendela yang ditempatkan secara strategis, memungkinkan penumpang untuk menikmati pemandangan indah Sungai Han selama perjalanan mereka.

Jalur ekspres khusus, yang hanya berhenti di Magok, Yeouido dan Jamsil, akan beroperasi 16 kali selama jam perjalanan, memberikan waktu perjalanan yang lebih cepat yaitu 54 menit, dibandingkan dengan rute umum yang memakan waktu 75 menit.

"Kota ini bermaksud untuk meningkatkan daya saingnya dengan memanfaatkan bus sungai sebagai aset pariwisata yang menarik," lanjut Wali Kota Se-hoon.

Pemerintah kota mengatakan, total ada delapan kapal penumpang hibrida ramah lingkungan, dengan masing-masing kapal mampu mengangkut hingga 199 penumpang sekaligus, dengan kecepatan rata-rata 17 knot.

Pemerintah kota berniat memperluas rute secara bertahap, membina kerja sama dengan Gimpo yang pada awalnya dianggap sebagai titik keberangkatan dari dermaga Gabmun Sungai Ara Han.

Pemerintah kota membayangkan bus sungai menjadi moda transportasi inovatif yang memperluas pelayanan publik dari darat hingga air.

Menekankan potensi bus sungai di luar transportasi, kota ini bertujuan untuk mengintegrasikannya dengan sumber daya pariwisata.

Pejabat pemerintah memperkirakan, jumlah pengguna akan meningkat dari 800.000 orang pada tahun depan menjadi 2,5 juta pada tahun 2030.